3 Wonderkid yang Menyesal Dilatih Sir Alex Ferguson di Manchester United
INDOSPORT.COM - Sir Alex Ferguson dikenal sebagai pelatih salah satu yang jenius di sepak bola Eropa saat membesut klub Liga Inggris, Manchester United, tetapi tidak semua pemain bahagia dilatihnya karena potensinya terpuruk.
Publik sepak bola dunia tentu tidak asing dengan sosok Sir Alex Ferguson. Pelatih legendari Manchester United itu dikenal sebagai salah satu juru taktik yang hebat pada masanya.
Bagaimana tidak, di bawah asuhannya Manchester United mampu meraih kejayaan dengan banyak memangkan trofi bergengsi.
Salah satu yang paling dikenang adalah ketika bisa membawa Setan Merah merebut treble winner pada musim 1998/99 lalu, dari 26 kariernya di Old Trafford.
Ia kemudian memutuskan pensiun pada tahun 2013 lalu usai membawa Manchester United merebut gelar Liga Inggris yang ke-20 sekaligus yang terbanyak di sepak bola Negeri Raja Charles III tersebut.
Selain itu, Sir Alex Ferguson dikenal sebagai pelatih bertangan dingin dalam menangani pemain muda potensial untuk diorbitkan jadi bintang.
Bukti contohnya adalah para bintang muda produk akademi klub yang dikenal sebagai Class of 92 di antaranya David Beckham, Rya Giggs, Gary Neville, Phill Neville, Nicky Butt, hingga Paul Scholes.
Selain itu ada juga Cristiano Ronaldo, Wayne Rooney sampai Eric Cantona yang berhasil dibuatnya jadi bintang ternama.
Meski begitu, tidak semua wonderkid bahagia dilatih oleh Sir Alex Ferguson, sebab ada juga beberapa pemain muda yang mungkin menyesal bergabung dengan Manchester United saat dilatih Sir Alex Ferguson itu.
Sebab para pemain itu gagal berkembang dan minim kepercayaan untuk mendapat jam terbang yang banyak. Sehingga kabar wonderkid potensi dan kariernya perlahan hancur. Siapa saja mereka?
1. Ravel Morrison
Ravel Morisson digadang-gadang akan jadi salah satu gelandang hebat yang bakal dilahirkan oleh Manchester United dari tim akademi mereka.
Ia memiliki potensi sebagai gelandang serang untuk regenerasi lini tengah Setan Merah. Sayangnya ia memiliki kepribadian yang kurang baik di lapangan.
Hal itu ternyata memberikan pengaruh dan dampak terhadap perkembangannya. Seperti diketahui kalau Sir Alex Ferguson adalah salah satu pelatih disiplin, dan tidak menyukai para pemain yang memiliki sikap arogan di luar lapangan.
Dia tidak pernah memainkan satu pun pertandingan Premier League untuk Manchester United dan hanya tampil dalam tiga pertandingan piala sebelum dilepas ke West Ham.
Ravel Morrison sendiri dikontrak oleh Manchester United dari tim U-18 sebelum akhirnya dilepas ke West Ham United pada 2012.
Saat ini ia memperkuat tim Liga Amerika Serikat, DC United. Tetapi tabiat sikap buruknya ternyata berlanjut hingga sekarang, alhasil Morrison dikeluarkan oleh tim sejak musim lalu dan belum dimainkan hingga saat ini.
Nick Powell
Nick Powell mencuri perhatian para staff pelatih Manchester United termasuk Sir Alex Ferguosn ketika tampil apik bersama Crewe Alexandra pada musim 2010/11.
Ia pun dipantau oleh para pemandu bakat Setan Merah hingga akhirnya direkrut pada musim panas 2012 dengan biaya 7 juta poundsterling.
Potensi Nick Powell diharapkan berkembang di Manchester United apalagi ia berada di tangah pelatih yang tepat, Sir Alex Ferguson.
Sayangnya ekspektasi itu ternyata berlebihan dan tidak sesuai. Setelah datang ke Old Trafford, Powell gagal mendapatkan tempat di lini tengah Manchester United.
Setelah main enam kali di bawah asuhan Sir Alex Ferguson, Powell kemudian dipinjamkan ke Wigan Athletic, Leicester City, dan Hull City.
Pada 2016, Powell meninggalkan Old Trafford secara permanen dengan kembali ke Wigan Athletic. Pemain yang kini berusia 29 tahun tersebut sempat bermain untuk Stoke City sebelum bermain di Stockport County pada musim ini.
Federico Macheda
Setelah mencetak gol ke gawang Aston Villa dalam laga debutnya, banyak yang berpikir Federico Macheda bakal menjadi pemain yang mampu memimpin lini depan Manchester United. Namun, hal itu tidak terjadi.
Antara tahun 2008 dan 2014, Macheda hanya bermain 36 kali untuk Manchester United dan mencetak lima gol saja. Torehan itu sangat jauh dari ekspektasi banyak orang terhadap pemain asal Italia itu.
Setelah beberapa kali dipinjamkan, Macheda bergabung Cardiff City dengan status permanen pada tahun 2014. Dia kemudian melanjutkan kariernya di Novara dan Panathinaikos dan Ankaragucu.