Debut Pencetak Rekor Fenomenal Francesco Camarda Tak Perlu Buat Alexander Simmelhack Cemas
INDOSPORT.COM - Semua fans AC Milan dibuat berdecak kagum dengan debut Liga Italia (Serie A) Francesco Camarda tapi efek sebaliknya mungkin dirasakan Alexander Simmelhack.
Rekan satu tim Camarda di AC Milan Primavera itu bisa jadi minder karena pemain yang jauh lebih muda darinya sudah mendapatkan menit bermain di tim senior Rossoneri sementara dirinya belum.
Camarda masuk menggantikan Luka Jovic di menit ke-83 partai Liga Italia kontra Fiorentina, Minggu (26/11/23) dini hari WIB, dan sejak kakinya menjejak di rumput lapangan San Siro sebuah rekor luar biasa tercipta.
Saat itu Camarda berusia 15 tahun, 8 bulan, dan 15 hari. Tidak ada pemain yang lebih muda darinya saat debut di Liga Italia.
Rekor sebelumnya dipegang oleh pemain Bologna, Wisdom Amey, yang hanya lebih tua sebulan lebih 14 hari ketimbang Camarda saat melakoni partai senior pertamanya di 12 Mei 2021 silam.
Debut sang wonderkid memang sudah sangat dinanti oleh tifosi AC Milan karena ia adalah putra asli kota Milan dan dibesarkan oleh akademi Il Diavolo Rosso.
Ketajamannya di level junior sangat melegenda dengan isu ada 485 gol ia ciptakan dari 89 pertandingan saja.
Tidak heran di usia yang begitu muda Francesco Camarda sudah menebus tim AC Milan Primavera, tim kelompok usia muda dengan level tertinggi, meski kebanyakan anggotanya berusia 18 dan 19 tahun.
Simmelhack adalah salah satu rekan Camarda di Primavera dan mungkin kini sedang merasa 'terpukul' dengan capaiannya.
Namun ia tidak perlu panik sebenarnya karena perkembangan satu pemain dengan pemain lainnya berbeda-beda.
Ditambah lagi Simmelhack masih beradaptasi dengan Italia usai pindah dari negara asalnya, Swedia, pada bursa transfer musim panas 2023 lalu.
Fans AC Milan akan sabar menanti progresnya. Saat ini Alexander Simmelhack hanya perlu fokus dengan kerja keras demi memenangkan debut seniornya.
1. Profil Alexander Simmelhack
Alexander Illum Simmelhack lahir di Roskilde, Denmark, pada 11 November 2005 silam. Roskilde sendiri adalah ibu kota lama Denmark dari abad ke-11 sampai 1443 sebelum digantikan oleh Copenhagen yang masih mempertahankan statusnya hingga kini.
Kedua kota tersebut cukup berdekatan mengingat perjalanan darat dari Roskilde ke Copenhagen hanya menghabiskan waktu sekitar 30 menit saja.
Tidak heran jika kemudian karier awal sepakbola Simmelhack dihabiskan di area tersebut tempat dimana ia dibesarkan.
Simmelhack terdaftar sebagai anggota akademi FC Roskilde sampai 2021 lalu sebelum ia sempat merantau setahun ke Randers untuk memperkuat Randers FC.
Pada Juli 2022 silam ia pun mendapat kesempatan untuk bergabung bersama FC Copenhagen yang memiliki reputasi sebagai kesebelasan terbesar di Denmark bersama dengan Brondby IF, FC Midtjylland, dam Aarhus.
Bersama akademi tim berjuluk The Lions tersebut, bakat Simmelhack kian terasah dan akhirnya radar klub-klub top Eropa seperti AC Milan menaruh perhatian.
Sepanjang 2022/2023 lalu Simmelhack tergabung dalam tim U-19 Copenhagen dan meski usianya masih 17 tahun, ia membuktikan punya cukup kualitas untuk menjadi tumpuan gol rekan-rekannya.
Dari 24 pertandingan di liga junior Denmark, 16 gol plus empat bisa dirinya catatkan.
Akhirnya Copenhagen pun bisa keluar sebagai runner-up di belakang Midtjylland yang unggul tiga poin pada klasemen akhir.
Meski gagal menjadi juara, namun Simmelhack tetap berhak menepuk dada karena ia masuk dalam kategori pemain tersubur.
Hanya ada dua pemain saja dengan usia 17 tahun dalam 10 besar pemain tertajam Liga Denmark U-19 musim lalu dan ia adalah salah satunya.
Para top skor lain seperti Gustav Christensen, Conrad Harder, atau Jonathan Lind semuanya sudah memasuki usia 18 atau bahkan 19 tahun.
2. Tarik Perhatian AC Milan di Liga Champions Junior
Artinya Alexander Simmelhack menunjukkan jika ia mampu bersaing dengan mereka yang lebih tua dan berpengalaman.
Tinggi badan yang menjulang sampai 190 cm jelas jadi senjata paling mematikannya. Mengingat masa pertumbuhan sang remaja belum akan berhenti, bisa jadi ia akan lebih tinggi lagi dalam beberapa tahun mendatang.
Ketajaman Simmelhack tidak hanya ditunjukkan di level domestik saja namun Eropa mengingat Copenhagen ikut ambil bagian dalam UEFA Youth League, Liga Champions untuk akademi klub-klub Eropa.
Copenhagen tergabung dalam grup neraka bersama Borussia Dortmund, Sevilla, dan Manchester City. Meski tidak lolos ke fase gugur namun mereka bisa finis di posisi ketiga yang cukup terhormat.
Dalam prosesnya Simmelhack yang tampil dalam lima pertandingan ikut menyumbangkan satu gol dan assist.
Bisa jadi AC Milan mencium bakat dari Simmelhack dari UEFA Youth League mengingat Il Diavolo Rosso juga mengirimkan wakilnya di 2022/2023 lalu.
Bedanya anak-anak asuh Ignazio Abate melaju jauh hingga ke semifinal dan jadi salah satu tim terkuat di sana.
Postur menjulang dan insting gol tajam milik Simmelhack mungkin membuat AC Milan teringat pada Zlatan Ibrahimovic, bomber andalan mereka yang baru pensiun beberapa bulan lalu.
Keduanya secara fisik memiliki kemiripan dan juga sama-sama berasal dari Skandinavia. Ibrahimovic memegang paspor Swedia dan lahir di sana meski memiliki akar Balkan, Bosnia lebih tepatnya, yang kuat dari keluarganya.
Masih terlalu dini memang untuk membandingkan Alexander Simmelhack dengan Ibrakadabra namun jika mendidiknya dengan baik, AC Milan bisa saja melahirkan reinkarnasi sang legenda di San Siro pada masa yang akan datang.