Capek Gotong Man United Bertahun-tahun, Saatnya Bruno Fernandes Tinggalkan Old Trafford?
INDOSPORT.COM - Bruno Fernandes berhak kecewa dengan hasil yang didapatkan Manchester United saat menghadapi Galatasaray di lanjutan fase grup Liga Champions 2023/2024.
Meski ia sudah tampil mati-matian namun The Red Devils justru ditahan imbang 3-3 pada Kamis (30/11/23) dini hari WIB yang mana membuat kans mereka lolos ke 16 besar semakin menipis.
Manchester United dihadapkan pada misi wajib menang saat bertandang ke RAMS Park jika ingin menentukan takdir mereka sendiri di panggung Liga Champions.
Semua berjalan lancar pada awalnya dengan Alejandro Garnacho mencetak gol cepat di menit ke-11 hasil assist dari Fernandes.
Fernandes sendiri juga ikut mencatatkan namanya di papan skor tujuh menit kemudian lewat tendangan geledek yang menyasar pojok kanan atas gawang Galatasaray kawalan Fernando Muslera.
Namun keunggulan dua gol membuat Manchester United lengah dan Galatasaray pun mengejar. Tendangan bebas Hakim Ziyech yang menembus pagar betis sama sekali tidak bisa dibaca oleh kiper Andre Onana di menit ke-29.
Scott Mctominay sempat memulihkan gal dua gol tim tamu dengan lesakan di menit ke-55 namun pada akhirnya blunder-blunder Onana membuat tuan rumah tetap bisa menuntaskan comeback.
Onana tidak mampu menahan dengan baik free kick kedua Ziyech dan bola justru masuk ke dalam gawangnya sendiri. Kemudian juga ada tembakan Kerem Akturkoglu ke arah tiang dekat yang gagal digapai oleh kiper asal Kamerun tersebut.
Usai laga, Bruno Fernandes sangat menyesali ketidakmampuan timnya melindungi keunggulan. Tidak lupa ia juga menyentil performa Andre Onana yang jauh dari kata optimal di bawah mistar.
"Ini susah diterima. Kami kemasukan gol-gol jelek. Harusnya semuanya bisa dicegah. Dua kali kami bisa unggul namun terlalu banyak peluang terbuang yang seharusnya bisa menuntaskan pertandingan lebih awal," beber Fernandes pada TNT Sports.
"Kami kemasukan dua gol yang tidak seharusnya lahir tapi mau bagaimana lagi. Ada empat peluang yang mungkin juga kami lewatkan," tambahnya lagi.
"Jujur saja, sangat sulit. Saya tidak mau terdengar pesimis namun memang yang kami tunjukkan di Liga Champions sama sekali tidak bagus. Hasil seperti ini bukan yang pertama," sambung Fernandes.
"Kami harusnya lebih cerdas dan mengatur permainan dengan baik. Semua pemain harus berani bertanggung jawab atas kesalah. Kini nasib kami tidak bisa ditentukan diri sendiri namun itulah kenyataannya," pungkas gelandang 29 tahun itu kemudian.
Satu poin dari markas Galatasaray tidak membuat Manchester United beranjak dari posisi juru kunci Grup A yang juga berisi Bayern Munchen dan FC Copenhagen.
Di matchday pamungkas fase grup nanti jika mau lolos ke 16 besar, Setan Merah harus mengalahkan Bayern sembari berharap Galatasaray dan Copenhagen cuma bisa bermain imbang.
1. Performa Apik Sang Kapten yang Sia-sia
Jika ada yang perlu dijadikan kambing hitam atas hasil buruk Manchester United di RAMS Park, maka jawabannya jelas bukan Bruno Fernandes.
Dengan ponten 8,7 ia menjadi pemain terbaik Iblis Merah versi WhoScored dan di laga ini sang kapten menunjukkan jika dirinya memang bisa jadi pembeda di laga krusial.
Termasuk melawan Galatasaray semalam, Opta mencatat jika Fernandes sudah mengemas gol dan assist secara bersamaan di 16 partai berbeda sejak debutnya bersama Manchester United pada Februari 2020 silam.
Tidak ada pemain dari klub Liga Inggris lain yang bisa menyamai capaian ini kecuali Mohamed Salah bersama Liverpool.
Kualitas kelas dunia Fernandes juga semakin dipertegas dengan catatan delapan assist yang sudah ia registrasikan di Liga Champions sejak 2021/2022 hanya dari 12 pertandingan saja.
Cuma Vinicius Junior (13) dan Kevin De Bruyne (9) saja yang sudah membidani lebih banyak gol namun perlu dicatat bahwa kedua bintang Real Madrid juga Manchester City itu tampil reguler di Liga Champions.
Sedangkan Fernandes bersama Manchester United absen di panggung terelite Eropa musim lalu dan hanya berlaga di Liga Europa.
Dengan statistik seperti ini, Fernandes sepertinya layak untuk mendapatkan kesempatan bermain di klub yang lebih besar lagi agar statistiknya tidak terbuang percuma.
Menarik untuk menanti bagaimana kelanjutan komitmen sang playmaker yang sebenarnya dikenal sangat loyal pada Manchester United ini.
Kontrak yang mengintat kedua belah pihak masih berlaku sampai Juni 2026 dengan opsi perpanjangan setahun namun jika sampai The Red Devils gagal lolos ke Liga Champions musim depan, jangan heran bila Bruno Fernandes meminta dijual dan meninggalkan Old Trafford.