Nainggolan Susul Essien dan Sissoko, Kiprah 7 Mantan Bintang Serie A di Liga 1
INDOSPORT.COM - Bhayangkara FC bersiap membuat gebrakan di Liga 1 2023/2024 dengan mendatangkan veteran Liga Italia (Serie) berdarah Indonesia, Radja Nainggolan.
Saat ini status mantan gelandang internasional Belgia itu adalah free agent setelah habis kontrak dengan SPAL pada Juni 2023 silam.
Belum ada pengumuman resmi dari pihak Bhayangkara namun bakal merapatnya Nainggolan sudah dikonfirmasi oleh manajemen The Guardians sendiri.
“Ya, benar (Radja Nainggolan ke Bhayangkara FC),” ucap Sumardji selaku Chief Operating Officer Bhayangkara ketika dikonfirmasi awak redaksi berita olahraga INDOSPORT, Rabu (29/11/23).
Rencananya sang bintang akan dikontrak sampai musim ini berakhir. Ini sebagai bentuk upaya dari Bhayangkara untuk menjauhi zona relegasi mengingat mereka berada di posisi buncit klasemen sementara Liga 1 2023/2024.
Bila resmi berkostum Bhayangkara nanti, maka dipastikan Nainggolan akan menjadi salah satu pemain dengan profil tertinggi dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Ia adalah pemain Grade A dengan segudang pengalaman di Eropa terutama kasta teratas Liga Italia dimana ia pernah bermain untuk Cagliari, AS Roma, dan Inter Milan.
Meski tidak pernah menjadi juara, namun Nainggolan adalah pemain papan atas di masa puncaknya dengan senjata work rate tinggi sekaligus tendangan jarak jauh mematikan.
Tidak heran jika kemudian ia pun sanggup mengumpulkan 30 caps dan enam gol di timnas Belgia sejak 2009 sampai 2017.
Padahal kala itu De Rode Duivels tengah menikmati generasi emas dengan pemain-pemain hebat macam Eden Hazard, Romelu Lukaku, Marouane Fellaini, Jan Vertonghen, Kevin De Bruyne, Thibaut Courtois, Dries Mertens, dan masih banyak lagi. Bukti jika kualitas Radja Nainggolan memang bukan main-main.
Tidak dipungkiri lagi kedatangan Nainggolan ke Bhayangkara FC akan menambahkan warna baru di Liga 1.
Diharapkan ia bisa menjadi memberikan sumbangsih positif dengan caranya sendiri bagi sepakbola tanah air layaknya enam sesama eks Serie A berikut ini.
1. 1. Mohamed Sissoko
Ketika aturan marquee player dijalankan di Liga 1 yang saat itu masih bernama Indonesia Super League (ISL) pada 2017 silam, Mitra Kukar memilih untuk merekrut Mohamed Sissoko.
Kedayangan gelandang asal Mali tersebut membuat penggemar Naga Mekes bergembira karena Sissoko bukan sosok sembarangan dengan CV pernah membela Valencia, Liverpool, Juventus, Paris Saint-Germain dan masih banyak lagi.
Waktunya paling banyak dihabiskan bersama Si Nyonya Tua dimana dari 2008 sampai 2011 tercatat ada 100 penampilan yang ia buat. Sayang tidak ada trofi yang sempat ia menangkan di Turin.
2. Douglas Packer
Seangkatan dengan Sissoko, ada pula Douglas Packer yang datang ke Barito Putera. Layaknya Sissoko, Packer juga pernah dikontrak Juventus namun tidak pernah mendapatkan debut senior di sana.
Sang gelandang datang ke Turin pada 2005 namun langsung dipinjamkan ke Siena. Dua tahun berselang kesebelasan yang sama kemudian membeli permanen Packer.
Kariernya kemudian berlanjut di divisi gurem Italia dan juga Brasil sebelum akhirnya tawaran merumput untuk Barito datang. Kini Packer masih aktif bermain di usia 36 tahun bersama Marcilio Dias di kasta keempat Brasil.
3. Marco Motta
Stefano Beltrame akan punya standar tinggi jika ingin jadi pemain Italia sekaligus eks Juventus tersukses di Liga 1 karena ada sosok pendahulu seperti Marco Motta.
Motta dua tahun memmbersamai Persija Jakarta sejak 2020 dan bahkan sempat sekali membantu Macan Kemayoran memenangkan kompetisi pramusim Piala Kemenpora.
Boleh dianggap ia adalah salah satu pemain asing dengan resume paling impresif yang pernah datang ke Liga 1. Selain sempat punya caps di timnas Italia, Motta juga pernah bermain di Udinese, AS Roma, Torino, Bologna, Atalanta, Genoa, dan juga Watford.
Di Juventus sang bek kanan bahkan sempat menjuara Scudetto 2013/2014 namun Persija tetap akan punya tempat spesial di hatinya karena rela memutuskan pensiun di klub kebanggan warga ibu kota tersebut pada tahun ini.
2. 4. Michael Essien
Selamanya Michael Essien akan dikenang sebagai ikon Chelsea namun sebenarnya ia juga sempat merumput di Liga Italia bersama AC Milan selama semusim pada 2014/2015.
Setelah cuma 22 kali bermain, gelandang asal Ghana tersebut hengkang ke Panathinaikos setahun sebelum akhirnya menerima tawaran bermain di Indonesia untuk Persib Bandung.
Kedatangan Essien ke Maung Bandung melahirkan euforia baru karena status kebintangannya. Beruntung, performanya pun tidak mengecewakan.
The Bison bermain 30 kali di musim 2017/2018 dengan sumbangan lima gol dan satu assist. Meski tidak menyumbangkan gelar, namun short stint Essien di Bandung selalu punya tempat di hati pendukung Persib.
5. Tijani Belaid
Tijani Belaid merupakan produk tim muda Inter Milan. Ia di sana sejak 2004, kemudian pada musim 2005 promosi ke tim senior.
Sempat dipinjamkan Inter Milan ke PSV Eindhoven pada 2007, dan Slavia Praha (2008), pemain asal Prancis ini kemudian melanglang buana di Eropa sampai akhirnya singgah di Indonesua untuk membela Sriwijaya FC (2017) dan Borneo FC (2018).
6. Louise Parfait
Nama Louise Parfait sempat terdaftar di dalam skuad Liga Italia Genoa pada 2008-2012 namun tidak pernah sempat memainkan partai resmi dan hanya terus dipinjamkan ke klub-klub lain.
Nasib membawanya ke Persikabo 1973 pada musim 2019 namun masa baktinya untuk Laskar Padjadjaran tidak lama karena kontraknya urung diperpanjang di akhir musim yang sama.
7. Stefano Beltrame
Tidak lama sebelum kabar Radja Nainggolan bergabung dengan Bhayangkara FC di Liga 1, Persib Bandung sudah lebih dulu meresmikan kedatangan Stefano Beltrame pada paruh kedua musim 2023/2024.
Gelandang sera versatile 30 tahun berpaspor Italia itu dulunya sempat berbaju Juventus dengan jumlah satu penampilan di Liga Italia 2012/2013.