x

Insiden Ricuh di Markas PSIS Semarang, Gusti Randa Ingatkan Imbas ke PSS Sleman

Selasa, 5 Desember 2023 14:52 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Isman Fadil
Presiden Direktur PSS Sleman, Gusti Randa./Petrus Manus Da'Yerimon/Indosport.com

INDOSPORT.COM - Presiden Direktur PSS Sleman, Gusti Randa, merasa timnya sudah berulang kali mengedukasi suporter sebelum insiden ricuh di markas PSIS Semarang, Minggu (03/12/23). Gusti Randa pun mengingatkan imbas yang akan didapat PSS Sleman.

PSS Sleman tinggal menunggu waktu untuk mendapat sanksi lagi dari komite disiplin (Komdis) PSSI. Hal ini berkaitan dengan kesalahan oknum suporter yang nekat berangkat ke Semarang.

Baca Juga

Oknum suporter PSS bukan sekadar berangkat ke Stadion Jatidiri Semarang. Mereka pun terlibat insiden ribut dengan oknum suporter Snex yang ada di tribune utara.

Akibat insiden tersebut, Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, mendapat delapan jahitan di kepala karena terkena lemparan sebuah benda dari orang tak dikenal.

Baca Juga

Suporter PSS Sleman juga mengalami kerugian cukup besar karena ada lima bus yang dirusak oleh oknum suporter PSIS Semarang di luar Stadion Jatidiri.

Atas kejadian tersebut, Gusti Randa mengklaim manajemen sudah kerap mengedukasi suporter soal regulasi suporter di Liga 1 2023-2024. Gusti Randa sudah menjelaskan konsekuensi yang akan dihadapi PSS Sleman.

Baca Juga

"PSS sudah tidak kurang untuk memberitahu pendukungnya untuk tidak hadir di seluruh pertandingan tandang PSS termasuk di Stadion Jatidiri kemarin. Dalam himbauan tersebut dengan jelas kami beritahu konsekuensi apa yang akan PSS terima atas kejadian lanjutan nantinya," Gusti Randa.

Kericuhan itu menjadi sorotan nasional. Lagi-lagi, para suporter Tanah Air dinilai tak bisa mengambil pelajaran atas Tragedi Kanjuruhan yang merenggut 135 nyawa.

Baca Juga

PSS Sleman sejatinya juga dirugikan. Saat kericuhan terjadi, PSS dalam posisi tertinggal 0-1 dan masih memiliki waktu tambahan 3 menit 20 detik. PSS kehilangan waktu untuk menyamakan kedudukan.

"Kami dari PSS sangat menyayangkan kejadian di akhir laga kemarin. Seharusnya kita bisa mengakhiri laga dengan baik. Namun ada beberapa oknum yang malah merusak hal tersebut," jelas Gusti Randa.

Baca Juga

"Kami juga secara luas memandang hal-hal seperti ini merusak sportivitas dalam olahraga. Tidak hanya dalam kejadian ini saja, hal tersebut sangat kami sayangkan dan tidak seharusnya terjadi," lanjut Gusti Randa.

Gusti Randa ingin kejadian di Semarang yang menjadi yang terakhir kali di sepak bola nasional, terutama yang melibatkan bagian dari PSS Sleman.

Gusti Randa menegaskan PSS Sleman masih berjuang untuk memperbaiki pencapaian di Liga 1 2023-2024. PSS berharap bisa finish di urutan yang lebih bagus.

"PSS kembali menghimbau untuk PSS Fans tidak mengulangi hal tersebut lagi. Kita harus menghormati seluruh keputusan Federasi, PT LIB dan Panpel tim lawan dalam hal ini untuk tidak hadir ke Stadion," papar Gusti Randa.

"Perjalanan PSS masih panjang di Liga 1. Kami sangat menyayangkan kejadian kemarin dan berharap hal tersebut tidak terulang kembali. Tujuannya tentu agar PSS bisa fokus menjalani pertandingan dan kembali meraih hasil positif," sambungnya.

Saat ini, PSS Sleman berada di peringkat ke-13 dengan 23 poin. Koleksi poin itu sama dengan Persita Tangerang dan Persebaya Surabaya.

Setelah ini, PSS Sleman akan menggelar laga kandang melawan RANS Nusantara FC di Stadion Maguwoharjo pada Jumat (8/12/23). Laga itu akan digelar tanpa penonton sesuai sanksi dari Komdis PSSI.

PSS SlemanPSIS SemarangGusti RandaLiga 1

Berita Terkini