Fakta Menarik Jelang Duel PSMS vs PSPS di Liga 2
INDOSPORT.COM - Laga duel seru akan tersaji saat PSMS Medan bersua PSPS Riau pada lanjutan Grup 1 Liga 2 2023/24. Namun ada sejumlah data dan fakta menarik jelang duel panas tersebut.
Duel tersebut akan dihelat di Stadion Baharoeddin Siregar, Lubuk Pakam, Deli Serdang pada Sabtu (09/12/23) sore, dengan Ayam Kinantan, julukan PSMS, bertindak sebagai tuan rumah.
Duel tersebut sangat krusial bagi kedua tim demi meraih tiket terakhir dari Grup 1 untuk lolos ke babak 12 besar. Sebab dua tiket sudah diamankan oleh Semen Padang FC dan Persiraja Banda Aceh.
Di laga ini wajib hukumnya bagi kedua tim untuk menang. Mengingat saat ini PSMS bertengger di peringkat ketiga klasemen sementara Grup 1 dengan koleksi 15 poin dari 10 laga, disusul berturut-turut di posisi keempat dan kelima oleh Sriwijaya FC (13 poin dari 11 laga) dan PSPS (10 poin dari 10 laga).
Dari sisi tim tuan rumah, tiga poin di laga kontra PSPS ini memastikan langkah PSMS ke babak 12 besar. Namun jika seri, membuat peluang di laga pamungkas hanya tinggal tertuju pada PSMS dan Sriwijaya.
Akan tetapi andai PSPS yang berhasil menang atas PSMS, hal ini membuat ketiga tim tersebut semakin berpeluang merebut tiket terakhir tersebut hingga laga pamungkas mendatang.
Di mana di laga pamungkas Grup 1 mendatang itu Sriwijaya akan menjamu PSMS di Palembang dan PSPS masih akan bermain di Stadion Baharoeddin Siregar dengan dijamu Sada Sumut FC di partai terakhir babak pendahuluan Liga 2 2023/24.
Selain itu, khusus bagi PSMS dan PSPS ada sejumlah fakta menarik jelang duel panas mereka. Sebab di laga sebelumnya kedua tim sama-sama menelan kekalahan di kandang. Itu fakta pertama.
Askar Bertuah, julukan PSPS, takluk 0-1 atas Sriwijaya di Pekanbaru. Sedangkan PSMS takluk 1-2 atas Semen Padang di kandang PSDS Deli Serdang, Stadion Baharoeddin Siregar, yang merupakan home base sementara PSMS hingga akhir musim nanti.
Fakta selanjutnya yakni kekalahan kemarin itu menjadi kekalahan perdana bagi kedua pelatih yakni Ridwan Saragih bersama PSPS dan Miftahudin Mukson dengan PSMS, pasca ditunjuk sebagai nahkoda anyar tim masing-masing.
Khusus untuk Ridwan Saragih, kekalahan itu menjadi kekalahan perdananya di musim debutnya sebagai pelatih kepala di sebuah tim profesional. Sebab sebelum-sebelumnya ia hanya pernah menjadi asisten pelatih di klub profesional.
Sebelum kekalahan dari Sriwijaya tersebut, dari lima laga Ridwan Saragih bersama PSPS ia mencatat 2 menang dan 3 seri. Sedangkan tiga laga bersama PSMS ia mencatat 1 menang dan 2 seri.
Sama halnya dengan Ridwan Saragih, Miftahudin Mukson juga menelan kekalahan perdana sejak melatih PSMS usai ditaklukkan Semen Padang kemarin. Sebelum menjadi suksesor Ridwan Saragih, di awal-awal Liga 2 musim ini Miftahudin merupakan juru taktik Persekat Tegal.
Jika ditotalkan sebelum kekalahan kemarin, Miftahudin sudah membukukan 2 menang dan 4 seri pasca ditunjuk sebagai nahkoda PSMS. Sedangkan sebelumnya bersama Persekat, ia mencatat 1 menang, 1 seri, dan 2 kalah.
Selain itu, fakta menarik lainnya yakni kekalahan PSMS kemarin memutus unbeaten alias belum terkalahkan PSMS sepanjang Liga 2 musim ini. Bahkan duel tersebut menjadi laga perdana PSMS di Stadion Baharoeddin Siregar, pasca markas utama mereka yakni Stadion Teladan, Medan mulai dilakukan revitalisasi.
Pada akhirnya, siapa yang akan keluar sebagai pemenang di duel panas antara PSMS vs PSPS dalam perburuan tiket terakhir ke babak 12 besar dari Grup 1 tersebut? Kita nantikan saja di laga esok.