3 Klub Liga 1 Bisa Main Bareng di Stadion Manahan, Sewa Murah dan Ada E-Board
INDOSPORT.COM - Tiga klub dari kompetisi Liga 1 2023-2024 bisa main bareng di Stadion Manahan Solo. Selain Persis Solo, ada potensi PSS Sleman dan PSIS Semarang datang karena harga sewa lebih murah.
Stadion Manahan mendapat apresiasi pada Piala Dunia U-17 2023. Seluruh negara bisa menampilkan performa terbaik karena kualitas rumput dan drainase sangat baik.
Persis Solo sudah tak sabar kembali ke Stadion Manahan setelah sempat mengungsi ke Stadion Maguwoharjo. Sebagai persiapan menjamu Dewa United, Minggu (17/12/23), Persis Solo telah memasang E-Board atau LED Perimeter.
E-Board ini memungkinkan klub yang memakai Stadion Manahan, terutama Persis Solo, menambah pemasukan dari iklan. Ada banyak logo pengiklan yang bisa dipasang secara bergantian.
Namun ternyata yang melirik Stadion Manahan sebagai home base pada putaran kedua bukan Persis Solo saja. Dua tim tetangga memiliki masalah berbeda yang memaksa mereka bergeser ke Kota Solo.
PSIS Semarang menjadi tim yang ingin bermain di Stadion Manahan. Dibandingkan dengan Stadion Jatidiri, harga sewa Stadion Manahan ternyata lebih murah.
Harga sewa ini menjadi pertimbangan penting karena PSIS Semarang harus menggelar laga kandang tanpa penonton. Mereka dijatuhi sanksi Komdis PSSI, imbas ricuh laga melawan PSS Sleman.
"Beberapa alternatif seperti Magelang dan Solo menjadi opsi karena berat gelar pertandingan di Jatidiri karena biaya sewa mahal. Namun kami juga menyadari bahwa Stadion Jatidiri saat ini sudah luar biasa," kata Yoyok Sukawi, Rabu (13/12/23).
Masih ada enam laga kandang sampai akhir fase grup Liga 1 2023-2024. Ada kemungkinan PSIS akan bergeser ke Stadion Manahan saat melawan Dewa United pada Februari mendatang.
Sementara untuk laga kandang terdekat melawan Madura United, Sabtu (16/12/23), Stadion Jatidiri masih menjadi opsi terbaik. Apalagi pada Minggu malam, Persis Solo akan menjamu Dewa United di Manahan.
"Untuk pertandingan terdekat lawan Madura United tetap di Jatidiri. Walaupun tanpa penonton, pendapatan negatif, tapi ini sudah mepet sehingga kami komitmen untuk laga terdekat tetap di Jatidiri," tutur Yoyok Sukawi.
Yoyok menyebut, PSIS masih menunggu keputusan dari Komite Banding PSSI. Mereka sudah melayangkan banding resmi atas sanksi laga kandang tanpa penonton hingga akhir musim.
"Saya beserta tim legal PSIS terus kawal dari awal di Jakarta, mohon doanya teman-teman semoga perjuangan kita diberi kemudahan dan keberhasilan," papar Yoyok Sukawi.
Maguwoharjo Direnovasi
Berbeda dengan PSIS Semarang, tim PSS Sleman harus meninggalkan Stadion Maguwoharjo karena akan direnovasi besar-besaran. Renovasi ini mungkin berlangsung hingga pertengahan kompetisi musim depan.
PSS Sleman melirik dua stadion sebagai opsi hingga akhir musim ini. Selain Stadion Manahan, PSS juga berpotensi menggunakan Stadion Sultan Agung Bantul.
"Ada beberapa yang sudah kita lihat. Nanti kita serahkan nama-nama stadion itu, dari LIB yang akan melihat," jelas Presiden Direktur PSS Sleman, Gusti Randa.
Persentase penggunaan Stadion Manahan menjadi besar karena Stadion Sultan Agung laris manis. Gusti Randa mendengar ada tiga klub Liga 1 yang berpotensi pindah ke Bantul selama ada perbaikan 21 stadion di Indonesia oleh Kementerian PUPR.
"Kita sudah ketemu teman-teman RANS, katanya sudah di Bantul. Ini PSM dan Barito mau masuk juga. Maka kita harus punya alternatif lain. Rencana tetap di Jawa Tengah. Mungkin di Manahan yang masih terjangkau," papar Gusti Randa.
Rumornya, Stadion Sultan Agung terbuka untuk tim-tim Liga 1 namun dengan status tanpa penonton. Sementara untuk Stadion Manahan bergantung pada Pemkot Solo dan pihak keamanan.