Kondisi miris harus dirasakan oleh para atlet tim balap sepeda Indonesia di tengah persiapannya membawa Merah Putih dalam ajang SEA Games 2017 pada Agustus mendatang. Bagaimana tidak, ternyata sudah berbulan-bulan mereka tidak menerima pembayaran gaji.
Manajer tim balap sepeda Indonesia, Budi Saputra, mengungkapkan jika sudah hampir empat bulan gaji atlet dan pelatih belum terbayarkan, lantaran tidak adanya dana yang masuk dari Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima).
Alih-alih mengeluh, Budi mengungkapkan jika para atletnya berusaha untuk tetap berkonsentrasi dalam berlatih guna bisa meraih hasil terbaik dalam ajang multi event terbesar di Asia Tenggara tersebut.
"Program sama sekali tidak terganggu, persiapan atket juga, cuma kalau untuk masing-masing individu ini kan soal keluarga mereka juga ya mungkin sedikit terganggu, tapi kalau untuk persiapan kita jalan terus," ujar Budi.
Untuk masalah peralatan latihan dan pemenuhan gizi pemain, Budi mengklaim Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI) masih dapat mengatasinya. Tak hanya mengandalkan sokongan dana dari pemerintah, PB ISSI memang mendapat suntukan dana dari para sponsor.
"Peralatan tidak ada kendala, secara propgram jalan terus . Makan dan penginapan itu kita tangung, kalau peralatan ada support dari komunitas, jadi tetap aman," tambahnya.
Menjelang SEA Games 2017 di Kuala Lumpur Agustus mendatang, tim balap sepeda berencana untuk mengirim para atletnya untuk melakukan pemusatan latihan di Belanda. Selama dua bulan berada di Belanda, tim balap sepeda akan melakoni pertandingan dengan para sparing partner yang telah dipersiapkan.