Hari Sepeda Internasional, Seberapa Nyaman Jalur Bersepeda di Jakarta?

Rabu, 19 April 2017 11:47 WIB
Editor: Galih Prasetyo
 Copyright:

Baru berandai-andai, bagaiamana jadinya jika jalur bersepeda di seputaran Kanal Banjir Timur dari daerah Pulo Gebang ke Marunda kala malam menyapa bisa menyala dalam gelap. 

Tentu saja rasa aman dan nyaman akan dirasakan oleh para pengendara sepeda yang beraktivitas di malam hari. Lintasan sepeda yang menyala di malam hari ternyata memang benar ada, namun tidak di Jakarta atau di kota-kota di negeri ini. 

Lintasan sepeda yang mampu menyala di malam hari ternyata di temukan di Lidzbark Warminski, utara Polandia. Dikutip dari boredpanda.com, lintasan ini menyala karena dilapisi phosphor, material sintetis ini bisa memberikan warna biru di malam hari setelah di waktu siang disinari sinar matahari. 

© CNN.com
Kawasan Starry Night Bike Lane di Belanda Copyright: CNN.comKawasan Starry Night Bike Lane di Belanda

Di Belanda, juga ada jalur Starry Night Bike Lane. Lintasan bersepeda yang nyaman dan aman memang sudah dilakukan oleh sejumlah kota-kota di Eropa dan Asia. 

Bagaimana dengan DKI Jakarta? 

Ternyata jalur sepeda yang terdapat di Kanal Banjir Timur sudah tak lagi sepenuhnya khusus untuk para pengendara sepeda. Pasalnya jalur sepeda yang membentang dari di depan RSK Duren Sawit hingga jembatan Cipinang Besar Selatan, Jatinegara sudah dibuka untuk kendaraan umum. 

Pihak terkait mengklaim bahwa hal itu dilakukan semata untuk mengurai kemacaetan dan kepadatan lalu lintas di kawasan tersebut. Pembukaan jalur sepeda untuk kendaraan umum dijadwalkan dari Senin sampai Jumat dari pukul 06:00-09:00 WIB. 

Melihat kondisi ini tak salah jika Ketua MPR, Zulkifi Hasan pada tahun lalu sempat mengatakan bahwa jalur sepeda saat ini tak nyaman untuk para pengendara sepeda. 

Padahal saat masih diperintah oleh pemerintahan kolonial Belanda, bersepeda sudah menjadi bagian budaya dari warga Jakarta. Hal ini diungkap oleh sejarahwan Betawi, Alwi Shahab. 

Dikutip dari Republika, Alwi Shahab mengatakan pada 1937, di Batavia tercatat ada 70 ribu sepeda, atau satu sepeda untuk delapan penduduk. Penduduk baru sekitar 600 ribu jiwa.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sendiri coba berupaya untuk memperbaiki masalah ini. Pemprov DKI Jakarta pada 2015 lalu misalnya sempat mencanangkan proyek jalur layang untuk bersepeda. 

© dishub.jakarta.go.id
Peta jalur bersepeda di DKI Jakarta Copyright: dishub.jakarta.go.idPeta jalur bersepeda di DKI Jakarta

"Hampir rampung desainnya jalur sepeda yang layang. Nanti kan kita ada 16 ruas tol dalam kota, bus kita juga ada tiga koridor layang, dan kita ada sembilan koridor kereta api layang. Nah, kita ingin menghubungkan itu semua lewat sungai-sungai, juga ada jalur sepeda layang. Itu yang lagi kita tinjau jalan mana aja yang bisa kita bikin," kata Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama saat itu. 

Jalur sepeda pertama di Jakarta dibangun yakni untuk rute Taman Ayodya-Blok M, Jakarta Selatan sepanjang 1,5 kilometer pada akhir Mei 2015 silam. Selain itu ada juga trek sepeda di kawasan Ancol. 

Selain itu ada juga jalur sepeda di Pantai Indah Kapuk. Mulai dari engitari Vihara Dharma Suci yang megah, sampai hutan mangrove yang alami, bisa dipilih para pengendara sepeda sebagai trek bersepeda

Trek sepeda Ancol cukup baik untuk belajar sepeda bagi anak anak. Saat ini sebuah jalur sepeda khusus sedang dibangun di bekas lapangan golf.

Jangan sampai jalur bersepeda yang memiliki banyak kegunaan bukan hanya untuk kesehatan si pengendara sepeda namun juga untuk mengurangi kemacetan Jakarta hanya dianggap sebagai desain semata. 

Semoga Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih nanti bisa merealisasikan hal ini.