Ahmad Wais, Atlet Sepeda yang Kabur dari Suriah dan Mangkir Wamil
Dikisahkan pada laman resmi Olimpiade, Ahmad Wais mengungsi ke Eropa dan menginjakkan kaki pertama kali di Lausanne, Swiss, usai menempuh perjalanan dengan kapal laut dari Istanbul menuju Athena.
Meski kabur dari kampung halaman, ia tetap melanjutkan kariernya sebagai atlet dan terus berlatih sebagai seorang cyclist.
Sejak pergi dari Suriah pada 2014, Wais sudah berkompetisi di ajang UCI Road World Championships mulai rentang waktu 2017 sampai dengan 2020. Masa rehat selama tiga tahun dimanfaatkannya untuk terus menempa diri.
Selain berprofesi sebagai atlet, Wais juga punya pekerjaan lainnya di luar dunia olahraga, yakni di sebuah supermarket di Swiss.
Selama pelarian, Ahmad Wais sempat bereuni dengan salah satu rekannya dari Suriah, Nazir Jaser. Ia juga mendapat keluarga baru berisikan kompatriot dari Aleppo yakni rider junior bernama Mohamed Rayes, dan ayahnya.
“Kami semua dari Aleppo. Kami harus pergi karena tidak ada listrik, air, uang, dan pekerjaan. Saya harus datang ke Eropa karena saya ingin anak saya berlatih,
“Di Suriah, jalanannnya tertutup karena pengemboman,” ujar ayah Mohamed Rayes, seperti diberitakan laman Reuters.
Kepergian Ahmad Wais dari Suriah saat usia produktif pun menjadi ancaman tersendiri baginya. Tak ikut wajib militer, ia terancam sanksi oleh negara, termasuk dipenjara.
Namun nampaknya Wais masih bisa bernapas lega lantaran kini tinggal di Swiss. Kini fokusnya adalah berkompetisi di Olimpiade Tokyo 2020 sebagai bagian Tim Pengungsi (Refugee Team) bersama 28 rekannya yang lain.