Jelang GPN 2017 di Palopo, Panitia: Ini di Luar Ekspektasi
Kegiatan Gowes Pesona Nusantara (PGN) 2017 akan berlangsung akhir pekan ini, Minggu (20/08/17) tepatnya di Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Kegiatan yang diprakarsai Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang bertujuan menanamkan semangat 'Ayo Olahraga' itu rupanya menarik minat ribuan masyarakat setempat.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Palopo, Nuryadin SH menjelaskan kalau saat ini sudah hampir 2000 lebih warga yang mendaftar untuk ambil bagian dalam GPN. Bahkan menurut salah satu panitia, peserta yang sudah mendaftar cukup banyak dan di luar dugaan untuk kota berkembang seperti Palopo.
"Hingga saat ini sudah ada sekitar 2.300-an orang yang mendaftar. Nanti kita akan bersepeda sejauh 17 kilometer, tapi ada kemungkinan dikurangi karena memperhitungkan estimasi waktu dan sebagainya," ujar Kadispora Kota Palopo, Nuryadin S.H, M.H ,M.Si.
"Iya ini pesertanya sangat banyak dan antusias, ini di luar dugaan kita juga. Karena untuk kota yang berkembang seperti Palopo jumlah 2.000-an peserta itu cukup banyak " sambung Syaiful Bahri selaku panitia acara GPN di Palopo.
Menurut panitia, salah satu alasan masyarakat untuk ikut serta adalah untuk menghabiskan waktu dengan berolahraga santai bersama keluarga di akhir pekan serta adanya doorprize yang menggiurkan dari kendaraan roda dua hingga peralatan elektronik.
"Selain berolahraga santai bersama, kita tidak memungkiri kalau minta masyarakat untuk mengikuti acara ini adalah karena adanya doorprize yang disiapkan. Ada satu unit motor, peralatan elektronik seperti mesin cuci, kulkas, dan lain sebagainya. Jadi kita berharap acara besok akan sukses dan berjalan lancar," ujar Syaiful Bahri.
Di sisi lain, sebelum melaksanakan acara Gowes Pesona Nusantara atau bersepeda di Palopo, ada sebuah ritual khusus yang dilakukan yakni proses mengambil tanah dan air daerah Palopo, sebagaimana yang juga dilakukan di tempat lain saat menjadi tuan rumah PGN.
Kali ini proses pengambilan tanah dan air ini terasa sangat sakral karena melibatkan adat istiadat setempat. Untuk pengambilan tanah dilakukan di lokasi pelantikan maharaja, yang berada di depan kantor Walikota Palopo. Sementara untuk air, berasal dari Cerekang yang dalam bahasa setempat berarti lokasi turunnya raja pertama di Palopo dan juga dipercaya sebagai lokasi air pertama di dunia.
"Sebelum ambil tanah dan air ini kita ada persiapan, ada makanan, ada sirih telur buat sesajian untuk minta izin atau mappongolo lise arajang dalam Bahasa Bugis yang artinya kurang lebih mempersembahkan kepada raja terdahulu," jelas Opu Baso Lolo selaku dewan adat yang juga menjaga Istana Luwu.
"Nanti tanahnya di ambil di Salekoe atau tempat pelantikan pajung luwu atau maharaja, karena itu tanah yang paling tinggi derajatnya," sambungnya.
"Untuk airnya itu kita kenal sebagai air pertama di dunia, ada di Cerekang. Di situ tempat turunnya raja pertama," tutupnya.
Rencananya, tanah dan air yang diambil di Kota Palopo akan dibawa ke Magelang, Jawa Tengah, untuk disatukan dengan dengan tanah dan air dari berbagai daerah, yang nantinya akan dijadikan satu membentuk monumen NKRI di kawasan Gunung Tidar, Magelang, pada puncak Peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) 9 September 2017.
Sementara itu, acara Gowes Pesona Nusantara untuk Kota Palopo baru akan berlangsung Minggu (20/08/17), dengan start dari Lapangan Gaspa dan finis di Pantai Labombo yang juga menjadi lokasi car free day.
"Nantinya akan start dari Lapangan Gaspa dan finish di Pantai Labombo di sana barengan sama car free day. Sebelum start nanti akan nyanyi bersama lagu Indonesia Raya, senam ayo olahraga, dan proses penyerahan tanah dan air dari wali kota ke perwakilan Kemenpora," ujar Kadispora Kota Palopo, Nuryadin SH.
Secara keseluruhan kegiatan Gowes Pesona Nusantara rencananya berlangsung dalam 90 etape di 34 provinsi dan kota di seluruh Indonesia dan diakhiri di Kota Magelang sebagai etape penutup yang bertepatan dengan puncak peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas), 9 September 2017.
Bersamaan dengan itu terdapat Tim Inti Gowes Nusantara, yang terdiri dari para pesepeda profesional yang secara terus-menerus bersepeda menempuh lebih dari 5.000 kilometer dari Kota Sabang menuju Kota Magelang, Jawa Tengah.