Beradaptasi dengan Era Digital, PBTI Pakai Cara Modern Majukan Taekwondo
INDOSPORT.COM - Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) meluncurkan Taekwondo Indonesia Integrated System (TIIS) secara nasional di Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (6/7/22).
Hadir dalam peluncuran TIIS antara lain Menpora Zainudin Amali, Ketua Umum KONI Pusat, Marciano Norman, Ketua Umum PBTI, Thamrin Marzuki, dan Sekjen KONI Pusat, Ade Lukman.
Aplikasi ini adalah layanan administrasi dan data terpadu berbasis digital platform yang diperuntukkan untuk seluruh kebutuhan aktivitas taekwondo.
Aplikasi ini berfungsi sebagai database keanggotaan taekwondo. Dengan begitu, publik dapat mengetahui sejauh mana populasi serta perkembangan taekwondo di Indonesia.
TIIA berguna untuk mengetahui sejauh mana data kuantitatif dan analisis potensi sumber daya taekwondo di Indonesia, baik atlet, pelatih, maupun wasit.
Selain itu, TIIS juga merupakan sarana untuk mempermudah registrasi dan penilaian dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan, baik kegiatan diklat kepelatihan sekaligus mempermudah registrasi dan penilaian Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) geup dan UKT DAN.
Lebih lanjut, TIIS juga berfungsi sebagai sistem layanan administrasi manajemen dan tata kelola kepengurusan organisasi taekwondo, dari tingkat dojang, Pengkot/ Pengkab, Pengprov sampai dengan Pengurus Besar.
Paling penting, TIIS juga merupakan salah satu sarana untuk mengetahui daftar pemeringkatan atlet, dan sebagai layanan kebutuhan. Baik dalam pelaksanaan kejuaraan-kejuaraan taekwondo yang dilaksanakan baik dari level propinsi, nasional maupun internasional.
Uji coba implementasi TIIS dilakukan di empat daerah, yang difasilitasi oleh Pengkab TI Badung, Bali, Pengprov TI Sulawesi Tengah, Pengprov TI Gorontalo dan Pengprov TI Kalimantan Tengah, dalam bentuk registrasi dan penilaian di kegiatan Ujian Kenaikan Tingkat Geup.
1. Bermanfaat dan Efektif
Menurut Ketua Umum PBTI, aplikasi yang diberi nama Taekwondo Indonesia Integrated System (TIIS) ini akan memberikan layanan menyeluruh terkait berbagai kegiatan taekwondo.
Dari yang berhubungan dengan tata kelola database keanggotaan (atlet, wasit maupun pelatih), aplikasi mengenai sistem pertandingan serta kegiatan tata kelola administrasi dan keorganisasian lainnya.
“Aplikasi ini sangat bermanfaat dan efektif untuk perkembangan pembinaan dan pengembangan serta manajemen tata kelola organisasi yang modern dari tingkat Dojang (klub) hingga tingkat Pengurus Provinsi dan Nasional di Pengurus Besar,” terang Thamrin Marzuki.
Ketua Umum PBTI juga mengingatkan bahwa, perkembangan teknologi dan informasi di era industri 4.0, di mana digitalisasi komunikasi dan pemanfaatan jaringan teknologi digital informasi dibutuhkan di hampir seluruh bidang kehidupan, termasuk pengelolaan organisasi.
2. Dukungan Menpora
Menanggapi itu Menpora Zainudin Amali mengaku terkesan dengan program yang diluncurkan PBTI ini. Dia berniat untuk memaksa pengurus cabor lain untuk segera menyusul, terutama untuk cabor yang ada di bawah Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).
“Untuk olimpiade yang terdapat di DBON, itu kan harus menunjukkan prestasi. Cara ini adalah cara bagus, sehingga akan mewajibkan untuk kita bisa selalu pantau,” katanya.
Tidak hanya itu, TIIS juga dianggap bersamaan dengan diterbitkannya UU No 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan. Dengan begitu upaya digitalisasi dapat berjalan.
“TIIS merupakan jawaban PBTI untuk mengembangkan cabor taekwondo yang berlandaskan pada sistem manajemen tata kelola organisasi yang modern sesuai dengan kebutuhan dan harapan pemerintah, merujuk pada UU No 11 Tahun 2022 Tentang Keolahragaan” pungkas Zainudin Amali.