INDOSPORT.COM – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Dito Ariotedjo, turun tangan menyelesaikan 10 tahun dualisme kepengurusan tenis meja di Tanah Air.
Sebagaimana diketahui, baru-baru ini tenis meja kembali menjadi cabang olahraga (cabor) yang absen berpartisipasi mewakili Indonesia untuk mengikuti ajang SEA Games 2023 pada 5-17 Mei mendatang.
Tentu saja ini adalah sebuah kemalangan bagi cabor tenis meja Indonesia karena harus absen dalam tiga edisi terakhir SEA Games.
Alasannya disebutkan terkait dengan masalah dualisme kepengurusan di PTMSI (Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia).
Ada pun pihak yang terbagi dua adalah federasi yang dipimpin oleh Ketua Umum PB PTMSI, Peter Layardi, dengan Ketua Umum PP PTMSI yang dimpin Komjen Pol Oegroseno.
Konflik kepengurusan ini diketahui sudah terjadi sejak 10 tahun terakhir, dan membuat cabor tenis meja tak dipertandingkan di turnamen-turnamen multievent, dari Pekan Olahraga hingga SEA Games.
Namun akhirnya sekarang permasalahan tersebut sudah mulai menemui titik terang. Menpora RI, Dito Ariotedjo, turun tangan menyelesaikan dualisme yang terjadi di kepengurusan tenis meja Indonesia ini.
Dilansir dari laman resmi Kemenpora, Dito Ariotedjo telah bertemu dan mencapai kesepakatan dengan Ketua Umum PB PTMSI, Peter Layardi, dan Ketua Umum PP PTMSI, Oegroseno, pada Rabu (20/04/23).
Kedua belah pihak telah sepakat untuk menyerahkan persoalan yang selama ini terjadi pada cabor tenis meja kepada Menpora Dito Ariotedjo.
“Telah terjadi kesepakatan antara Komjen Pol (Purn) Oegroseno dan Peter Layardi Lay untuk menyerahkan sepenuhnya ke Menpora untuk penyelesaian permasalahan dan persatuan tenis meja,” ujar Dito Ariotedjo.