Gerak Cepat, Menpora Dito Ariotedjo Akhiri 10 Tahun Dualisme Kepengurusan Tenis Meja
Adanya kesepakatan ini, menurut Dito Ariotedjo, menjadi kabar baik untuk perbaikan dan kemajuan tenis meja di masa depan.
Dalam rilis resmi di laman Kemenpora, Dito Ariotedjo juga mengucapkan syukur atas usahanya yang bisa menyelesaikan sengketa 10 tahun kepengurusan PTMSI.
“Akhirnya setelah 10 tahun lebih organisasi Tenis Meja bersengketa, bisa menemukan solusi. Kedua belah pihak telah sepakat untuk ditengahi oleh Kemenpora dalam menyelesaikan konflik lebih dari 10 tahun di PTMSI,” ujar Menpora Dito Ariotedjo.
Lebih lanjut, Menpora Republik Indonesia, Dito Ariotedjo disebut bakal memimpin proses normalisasi kepengurusan di tubuh PTMSI.
Dia berterima kasih atas kerjasama dari Oegroseno dan Peter Layardi karena sama-sama mau berdiskusi menyelesaikan konflik.
“Sekarang saya akan memimpin langsung normalisasi kepengurusan PTMSI dengan cara yang sesuai peraturan berlaku dan terus berkoordinasi dengan kedua belah pihak,” sambung Dito Ariotedjo.
“Saya ucapkan terima kasih untuk Pak Oegroseno dan Pak Peter Layardi yang sangat serius memikirkan masa depan olahraga tenis meja di Indonesia,” pungkas pria berusia 32 tahun itu.
Setelah absen di SEA Games 2023, jikalau kepengurusan baru PTMSI nantinya sudah terbentuk dan disepakati, bukan tidak mungkin cabor tenis meja akan bergeliat bersaing di dunia lagi.
Karena Indonesia sendiri sebenarnya memiliki banyak atlet potensial tenis meja mengingat populernya olahraga ini di Tanah Air.
Sumber: Kemenpora