Atlet asal Belu, Nusa Tenggara Timur, Maxi Nahak baru-baru ini membuat prestasi tersendiri untuk kariernya. Ia baru saja memenangkan gelar kejuaraan dunia tinju versi WBC usai tumbangkan petinju asal Korea Selatan, Eun chang Lee.
Kemenangan Maxi tidak banyak yang mengetahui. Minus perhatian dari pihak yang berwenang, putra asli Belu, Nusa Tenggara Timur ini mampu mempermalukan Eun chang Lee yang berstatus sebagai petinju tuan rumah.
Saat tiba di tanah air pun, Maxi tidak banyak yang menyambut. Ia hanya disambut oleh keluarga terdekatnya saat sampai di bandara Soekarno Hatta, Tangerang beberapa waktu lalu.
Mantan presenter, Jeremy Tite yang ikut menyambut kedatangan Maxi mengkritik pihak berwenang terkait hal ini.
"Sedih bangat jadi petinju.sudah rebut sabuk WBC. Menang KO lawan petinju Korea Selatan, pulang ke tanah air, hanya keluarga yang jemput." tulis Jeremy Teti di akun Facebook miliknya.
Maxi Nahak (tengah) bersama Chris John dan Daud Jordan.
Sementara itu, pelatih tinju tim Banten di PON Jabar, Alex Rumbiyak mengatakan bahwa Maxi bukan petinju yang mewakili Banten.
"Kemarin dia bertanding di Korea tetapi kan dia bukan petinju PON banten, dia petinju profesional. Sedangkan untuk PON Jabar nanti, di ikut Banten untuk cabor Wushu," ujarnya kepada INDOSPORT.
Maxi memang diketahui bukan saja menjadi petinju. Ia juga dikabarkan menguasai cabor wushu dan muay thai. Bahkan saat ini Maxi tercatat sebagai pemegang gelar nasional muay thai kelas 64 kg.
Meski minus perhatian dari pihak yang berwenang, Maxi tetap berlatih dan berlatih untuk bisa terus meraih gelar demi harumkan Merah Putih.
Maxi Nahak (kanan) saat bertemu dengan petinju asal Jepang pada Mei 2015 lalu.
Pertarungan Maxi di Korea Selatan beberapa waktu lalu itu bukan yang pertama dijalani. Ayah satu putri ini pada Mei 2015 lalu sempat ke Jepang untuk bertemu petinju negeri Sakura tersebut.