Alami Gangguan Jiwa, Tyson Fury Nyaris Bunuh Diri dan Pensiun dari Dunia Tinju

Selasa, 25 Desember 2018 14:09 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Juni Adi
 Copyright:

INDOSPORT.COM – Petinju kelas dunia, Tyson Fury mengungkapkan perjuangan dalam bertarung melawan depresi yang sempat mengganggu kualitas hidupnya sebagai seorang atlet.

Kala diwawancarai di acara Joe Rogan Experience, petinju berusia 30 tahun itu mengungkapkan kalau kesehatan mentalnya pernah teraganggu, pasca kemenangan spektakulernya atas Wladimir Klitschko pada 2015.

"Saya minum obat, dan saya keluar sepanjang malam dengan para wanita penghibur. Saya hanya ingin mati dan ingin bersenang-senang melakukannya. Tetapi ketika minuman itu habis, itu hanya membuatmu mabuk berat dan bahkan depresi menjadi lebih buruk," kata Fury.

©
Caption Copyright: Tyson Fury

"Saya seperti tersesat. Saya tidak tahu harus berbuat apa. Saya mencoba pensiun, tetapi itu tidak cukup. Saya mencoba bermain golf, menembak merpati, tetapi saya tetap merasa kosong," ungkapnya.

"Saya terbangun dan tidak ingin hidup. Saya membuat hidup semua orang sengsara. Saya membeli Ferrari baru dan mengebut dijalanan untuk bunuh diri. Namun tak jadi,” ujarnya.

Tyson yang telah bertarung melawan Deontay Wilder, dalam perebutan sabuk juara dunia kelas berat WBC pada awal Desember lalu, kini mendedikasikan dirinya untuk para penyandang gangguan jiwa di seluruh dunia.

"Saya baru saja menunjukkan pada dunia malam ini, dan semua orang yang menderita masalah kesehatan mental, anda bisa melawannya. Semua orang di luar sana yang memiliki masalah yang sama, saya melakukan hal ini untuk Anda,” tutupnya.