INDOSPORT.COM – Petinju muda asal Bulgaria, Boris Stanchov, dilaporkan meninggal dunia saat menjalani duel melawan Ardit Murja dalam laga WBC yang berlangsung di Albania akhir pekan lalu.
Dilansir dari Sport Mirror, Boris Stanchov terhuyung-huyung dan kemudian mengalami pingsan saat pertandingan memasuki ronde kelima melawan Ardit Murja.
Laga pun dihentikan sementara agar tim medis diberi waktu memeriksa kondisi Stanchov. Tim medis tampaknya pasrah dan akhirnya memutuskan membawa Stanchov ke rumah sakit terdekat.
Laporan dari TV Albania menyebutkan bahwa Stancho mengalami serangan jantung. Sayang sekali, nyawanya tidak bisa diselamatkan dan meninggal dunia sebelum tiba di rumah sakit.
Kabar ini awalnya menjadi kontroversial. Pasalnya, petinju yang tewas sebelumnya dilaporkan bernama Isus Velichkov, namun rupanya itu adalah sepupynya Stanchov yang masih berusia 21 tahun itu.
Kesalahan nama ini disebabkan karena Stanchov sudah hampir satu tahun terakhir mengikuti ajang duel tinju dengan menggunakan lisensi Velichkov.
“Dia telah bermain dengan kartu ijin saja sejak 2018. Dia mengatakan tidak masalah, pelatih juga tahun hal ini,” jelas Velichkov saat memberi pernyataan seperti dilansir dari Mirror.
Pihak WBC sendiri sudah terlanjur mengumumkan bahwa Velichkov adalah nama petinju yang meninggal dunia, di saat mereka merilis pernyataan ‘duka yang mendalam’ dalam dunia tinju.
“Dewan Tinju dan Presiden Mauricio Sulaiman, ikut bersedih atas kematian petarung Bulgaria berusia 21 tahun, Isus Velichkov.”
“Seluruh WBC turut berbelasungkawa dengan keluarga Velichkov.”
Kematian Stanchov sendiri menjadi yang ketiga kalinya terjadi dalam dunia tinju kelas dunia. Sebelumnya, dua petinju lain meninggal dunia yakni Hugo Santillan dan Maxim Dadashev.
Petinju asal Argentina, Hugo Santillan, meninggal dunia setelah mengalami cedera parah saat memperebutkan gelar juara WBC dengan melawan juara bertahan asal Uruguay, Eduardo Abreu, di pertandingan WBC Latino Silver, Sabtu (20/07/19).
Sebelum Santillan, petinju asal Rusia, Maxim Dadashev, meninggal dunia usai sempat mengalami koma lantaran mendapat cedera parah setelah bertarung 11 ronde.
Ia wafat pada usia 28 tahun setelah mengalami perdarahan di bagian otak, setelah pertarungan melawan petinju asal Puerto Rico, Subriel Matias, di di MGM National Harbor, Washington, Amerika Serikat.