INDOSPORT.COM – Petinju kebanggaan Inggris, Amir Khan, melontarkan komentar kontroversial terkait virus corona yang terus mewabah di seluruh penjuru dunia.
Melalui akun media sosial, Khan meragukan kebenaran cerita resmi tentang virus corona. Secara khusus, ia bahkan menyebut virus ini sengaja disebarkan untuk mengurangi populasi manusia.
“Saya tidak berpikir virus ini datang dari China. Itu kebohongan, sungguh. Orang-orang bilang mereka memakan kelelawar, dan ular, dan dari sanalah penyakit itu muncul,
"Omong kosong macam apa itu?” kata petinju keturunan Pakistan itu melalui fitur Instagram live seperti dilansir Marca.
Lebih lanjut ia mengaku sudah bosan dengan segala tetek bengek terkait virus corona ini. Ia bahkan menuding pandemi ini dimunculkan sebagai pengalihan isu atas penerapan menara seluler berteknologi 5G yang kontroversial di Inggris.
“Apakah Anda tidak berpikir virus ini ada kaitannya dengan teknologi 5G di menara-menara yang sedang dibangun? Virus ini buatan manusia, dan sengaja dikeluarkan ketika mereka mengetes teknologi 5G,
“Virus ini mungkin dimaksudkan untuk mengontrol populasi, untuk menyingkirkan sebagian besar dari kita, terutama ketika mereka mengatakan bahwa virus ini membahayakan orang lanjut usia," jelasnya.
Uniknya, di Inggris sendiri kini justru tengah beredar kabar bohong bahwa virus corona menyebar melalui teknologi 5G. Wuhan, yang dikenal sebagai titik awal penyebaran virus corona, memang telah menerapkan teknologi tersebut.
Kabar ini pun menyebabkan sejumlah menara 5G di Inggris dibakar oleh orang-orang yang memercayai informasi palsu tersebut.
Inggris kini menjadi salah satu negara yang mengalami wabah corona terparah. Dilansir Worldometer hingga Senin (06/04/20) tercatat sudah ada 47 ribu lebih kasus positif corona di Inggris, termasuk yang menimpa Pangeran Charles dan Perdana Menteri Boris Johnson.
Secara global, virus ini bahkan telah memakan lebih dari 47 ribu korban jiwa.
Amir Khan sendiri sebelum melontarkan opini kontroversial itu telah menyatakan menghibahkan gedung empat lantai miliknya kepada layanan kesehatan Inggris (NHS) untuk dijadikan rumah sakit darurat.