INDOSPORT.COM - Kilas balik kisah bersejarah dalam dunia olahraga pada tanggal 3 Mei, serangan keras hook kiri Ellyas Pical pastikan Indonesia meraih gelar Juara Dunia tinju.
Olahraga tinju di Indonesia memang pernah merasakan masa keemasan, bahkan tidak sedikit dari petinju Tanah Air yang bisa meraih gelar juara di ajang internasional.
Dari sekian banyak petinju Indonesia, mungkin di era milenial sekarang hanya mengenal sosok Chris John. Lantaran atlet kelahiran Banjarnegara itu yang paling sering naik ring sepanjang tahun 2000an.
Selain paling sering naik ring, petinju berjuluk The Dragon tersebut merupakan juara dunia tinju terlama asal Indonesia. Eks atlet wushu itu menjadi juara dunia kelas bulu WBA selama 10 tahun, yakni dari tahun 2003 hingga 2013.
Tidak cuma Chris John, Indonesia masih memiliki satu petinju legendaris yang tak kalah mentereng di dunia WBA. Adalah Ellyas Pical, petinju asal Maluku yang mempunyai hook kiri paling ditakuti pada kelas terbang.
Sepanjang karier bertinjunya, Ellyas Pical telah melakoni 26 pertarungan dengan catatan 20 kemenangan yang 11 diantaranya melalui TKO, dan menelan lima kekalahan serta satu kali imbang.
Dari sekian banyak pertarungan yang dijalani, terdapat satu laga paling diingat bahkan mungkin bersejarah dalam karier Ellyas Pical. Yakni pertarungan antara Ellyas Pical kontra Judo Chun pada 3 Mei 1985 silam.
Dalam pertarungan tersebut, Ellyas Pical berhasil menumbangkan Judo Chun sekaligus memastikan diri meraih gelar juara dunia kelas bantam junior versi IBF (Federasi Tinju Dunia).
Bertanding di Istora Senayan, Jakarta, Pical yang masih berusia 25 tahun bertarung dengan sangat agresif bahkan dalam beberapa ronde mampu menyudutkan Judo Chun sebagai pemegang sabuk.
Pical bahkan bisa melukai pelupuk mata kanan Chun, saat keduanya melakukan pertarungan jarak dekat. Salah satu jurus yang kerap kali Pical keluarkan adalah, hook kidal keras yang beberapa kali merepotkan Chun.
Puncaknya pada ronde ke-8, hook kiri Pical mampu melayang masuk dan menerpa keras ke rahang kanan Judo Chun. Imbasnya, petarung lawan tersungkur dan mencium kanvas. Wasit Joe Cortez pun langsung menghentikan pertarungan, setelah Chun gagal mencoba bangun.
Tanggal 3 Mei 1985 pun jadi hari paling bersejarah buat dunia tinju Indonesia, sebab tanggal tersebut lagu kebangsaan Indonesia Raya berhasil berkumandang,dan salah satu atletnya mampu meraih gelar juara dunia.