INDOSPORT.COM - Siapa yang tidak kenal dengan Si Leher Beton, Mike Tyson. Ya, ia merupakan legenda tinju di kelas berat yang dikenal tidak memiliki rasa takut.
Tidak hanya di ring tinju, Mike Tyson juga tak pernah takut bila bersua lawan di jalanan. Bahkan, di usia 13 tahun ia pernah ditangkap 13 kali oleh polisi Amerika Serikat.
Hidup di keluarga miskin dan memiliki sosok orangtua keras membuat hidup Mike Tyson berantakan. Tubuh gemuk dengan muka penuh jerawat saat kecil membuat dirinya harus memberikan beberapa pukulan ke teman sekolah karena diejek.
Namun, siapa sangka semasa aktif menjadi petinju, Mike Tyson hanya takut dengan satu orang yakni Constantine Cus' D'Amato atau yang akrab disapa Cus D'Amato.
Diketahui, Cus D'Amato merupakan pria yang mampu membesarkan nama Si Leher Beton di dunia tinju. Ia menjadi figur Ayah, mentor dan pelatih tinju yang menyulap hobi berkelahi Mike Tyson menjadi pundi-pundi uang.
Dilansir dari Sportscasting, Mike Tyson mengungkapkan siapa sosok Cus D'Amato dalam buku Iron Ambition: My Life with Cus D'Amato.
Dalam buku itu tertulis kalau Cus D'Amato merupakan eks petinju amatir yang kariernya terheti karena cedera mata akibat perkelahian jalanan.
Karena ada cacat di mata, D'Amato membuka tempat nge-gym pertamanya pada usia 22 tahun dan membuka kelas tinju. Dalam kariernya menjadi pelatih, ia sukses mencetak nama-nama besar seperti Floyd Patterson yang meraih juara kelas berat termuda di usia 21 tahun.
Awal pertemuan Mike Tyson dengan D'Amato terjadi saat seorang penasihat bernama Bobby Stewart mengirimnya ke tempat latihan tinju.
Saat itu, Mike Tyson yang masih berusia 13 tahun dan baru saja keluar dari penjara langsung merasa segan ketika menatap wajah D'Amato.
"Tempat nge-gym Cus berada di atas kantor polisi di Catskill. Di dalam gym yang sudah tua, ada banyak kliping koran ditempel di dinding. Ada beberapa orang kulit putih yang lebih tua di sana bersama dengan seorang pria muda bernama Teddy Atlas yang membantu Cus,"
"Saya diperkenalkan kepada Cus dan dalam sedetik saya bisa melihat bahwa dia benar-benar mengendalikan segalanya di sana. Dia hanya menyedot semua udara di ruangan itu, menjabat tangan saya, dan tidak ada bekas senyum di wajahnya. Dia tidak menunjukkan emosi," tulis Mike Tyson dalam buku Iron Ambition: My Life with Cus D'Amato.
Saat bertemu dengan D'Amato, ia langsung unjuk kebolehan dengan cara berkelahinya selama ini. Mike Tyson kemudian bertanya kepada Stewart apa pendapat D'Amato tentang dia.
"Dia bilang saya tidak bisa kembali? Tidak, katanya, 'Bobby, kecuali gangguan luar, itu adalah juara dunia kelas berat dan mungkin alam semesta. 'Tetapi, itu terjadi hanya jika dia terus bekerja keras," ujar Mike Tyson mengulangi perkataan D'Amato.