Kisah Inspiratif Amir Khan, Petinju Muslim yang Berjuang di Tanah Tak Ramah Islam
Bagi Amir Khan, upayanya untuk memperkenalkan Islam yang sesungguhnya, bukanlah perkara yang sulit. Dirinya hanya butuh melakukan hal-hal sederhana, seperti terus konsisten melakukan perbuatan-perbuatan baik dalam setiap kesempatan. Sampai dirinya pun kemudian mendirikan Amir Khan Foundation.
“Tidak ada yang sulit tentang menjadi atlet Muslim. Saya bukan politisi. Saya seorang penghibur, ”kata Amir Khan.
“Ketika saya masuk ke dalam ring tinju, saya ingin menunjukkan kepada orang-orang tentang pejuang dan juara seperti apa saya ini. Orang-orang mencintai saya karena tinju saya, tetapi saya ingin mereka mencintai saya karena saya juga sebagai pribadi."
"Saya memiliki banyak penggemar dari agama Kristen. Saya pikir itulah keindahan olahraga. Olahraga menyatukan orang. Ketika saya bertarung, saya memiliki banyak penggemar non-Muslim juga,” ungkapnya.
Dengan cara itu, pada akhirnya tak sedikitpun ada sentimen negatif, termasuk rasa ketakutan kepada dirinya sebagai seorang Muslim. Yang akhirnya juga berimplikasi langsung kepada muslim lainnya di Amerika Serikat.
"Saya bertanding di New York, tempat teroris melakukan serangan 11 September, tempat orang disebut ketakutan berada dekat dengan muslim, namun saya bisa memenuhi arena pertandingan."
"Barclays Center terisi penuh saat saya menghadapi Chris Algieri. Ada banyak muslim, orang Inggris, orang Amerika duduk bersama. Saya bisa membawa banyak orang melalui tinju. Saya punya pendukung yang banyak di seluruh dunia," jelas Amir Khan.
Dengan segala upaya yang dilakuaknnay di atas maupun di luar ring, tak bisa dipungkiri bahwa nama Amir Khan saat ini sudah mengantarkannya sebagai petinju Muslim paling popular di dunia, sejak terakhir di era Muhammad Ali.