INDOSPORT.COM – Nama besar Floyd Patterson sebagai anak didik Cus D’Amato perlahan tenggelam seiring kumunculan dan raihan prestasi Mike Tyson di dunia tinju.
Bicara mengenai kesuksesan Mike Tyson sebagai salah satu petinju terbaik yang pernah ada di dunia, tentu tak bisa dilepaskan oleh peran luar biasa dari Cus D’Amato.
Sebab di tangan pria bernama lengkap Constantine D’Amato itulah Mike Tyson kecil yang tumbuh dengan banyak masalah dalam hidupnya, berhasil diubah menjadi sosok petinju hebat yang kemudian menjadi legenda di atas dan luar ring.
Kisah bermula saat Mike Tyson yang baru berusia 13 tahun, baru saja keluar penjara untuk kesekian kalinya, dibawa oleh penasihat tahanan anak, Bobby Stewart kepada Cus D’Amato. Sosok Cus D'Amato sendiri kala itu dikenal sebagai pelatih tinju yang sudah sangat disegani kualitasnya.
"Tempat nge-gym Cus berada di atas kantor polisi di Catskill. Di dalam gym yang sudah tua, ada banyak kliping koran ditempel di dinding. Ada beberapa orang kulit putih yang lebih tua di sana bersama dengan seorang pria muda bernama Teddy Atlas yang membantu Cus," tulis Mike Tyson dalam buku Iron Ambition: My Life with Cus D'Amato.
"Saya diperkenalkan kepada Cus dan dalam sedetik saya bisa melihat bahwa dia benar-benar mengendalikan segalanya di sana. Dia hanya menyedot semua udara di ruangan itu, menjabat tangan saya, dan tidak ada bekas senyum di wajahnya. Dia tidak menunjukkan emosi," tambah Mike Tyson.
Setelah sempat diuji untuk melawan Stewart, Mike Tyson akhirnya diterima oleh Cus D’Amato sebagai muridnya. Singkat cerita Cus D’Amato bukan hanya sukses mendidik Mike Tyson sebagai petinju hebat, namun dirinya juga bersedia menjadi Ayah angkat dari Si Leher Beton, selepas Ibu kandungnya meninggal
Tak mengherankan kemudian jika kini setiap membicarakan Cus D’Amato, orang-orang pasti akan mengingatnya sebagai pelatih yang sukses melahirkan Mike Tyson sebagai petinju hebat dunia.
Tak salah memang, namun sebenarnya Cus D’Amato bukan hanya bisa melahirkan Mike Tyson. Jauh sebelum Tyson menjadi petinju hebat, sudah ada Floyd Patterson, yang sukses dilatih Cus D’Amato menjadi dua kali juara dunia kelas berat di tahun 1956 dan 1962.
Tapi sayang memang dengan segala kehebatan dan prestasinya, Floyd Patterson seakan tenggelam seiring kehadiran Mike Tyson.
Floyd Patterson
Lahir pada 4 Januari 1935, Floyd Patterson memiliki kisah yang hampir serupa dengan Mike Tyson dalam awal perkenalannya dengan dunia tinju profesional.
Lahir dari keluarga miskin, Patterson kecil juga sudah terlibat dalam berbagai tindak kejahatan di wilayah Brooklyn, New York, sehingga membuatnya harus mendekam di penjara pada usia yang masih relatif muda.
Dari penjara itu lah, sama seperti Mike Tyson, Floyd Patterson juga diarahkan untuk berlatih di sanana tinju, agar bisa membawa hidupnya ke arah yang lebih baik.
Awalnya Patterson dibawa ke the Bedford-Stuyvesant Boxing Association Gym pada usai 14 tahun. Baru kemudian dirinya berpindah ke the Gramercy Gym, dibawah bimbingan Cus D’Amato.
Dalam arahan Cus D'Amato itulah Floyd Patterson sukses meraih medali emas di Olimpiade Helsinki 1952 sebagai kelas menengah. Pada tahun 1952, Patterson memenangkan Kejuaraan Middleweight Amatir Nasional dan New York Golden Gloves Middleweight Championship.