Perjalanan Manny Pacquiao dari Ring Tinju Menuju Kursi Nomor Satu Filipina
Mannya Pacquiao sendiri sudah melakat di telinga masyarakat dunia sebagai salah satu petinju terbaik yang pernah ada. Bagaimana tidak, sejak memulai karier tinju profesional pada tahun 1990 lalu dirinya sudah banyak mendapat gelar gengsi.
Dalam karier tinjunya yang luar biasa selama lebih dari 30 tahun pada sembilan divisi, Pacquiao telah memenangkan 62 dari 71 pertarungannya. Dia memegang 12 sabuk juara dunia dalam delapan divisi yang berbeda.
Kendati sudah memasuki usia yang tidak lagi muda, pria berjuluk Pac-Man itu belum mau gantung sarung tangan dari ring tinju meski juga bergelut di dunia politik.
Pacquiao, 41 tahun, terakhir kali berlaga pada Juli 2019, ketika ia mengalahkan Keith Thurman dan merebut gelar WBA di MGM Grand di Las Vegas. Kemenangan itu memperbaiki rekornya menjadi 62-7-2 dengan 39 KO.
Ia seharusnya kembali beraksi pada paruh pertama tahun ini, namun jadwalnya terganggu pandemi virus corona. Kini, WBA tengah merancang ulang jadwal untuknya.
Namun, mereka menghendaki tampilan Pazquiao dilakukan tanpa penonton, sehingga kemungkinan baru bisa dilakukan saat Covid-19 sudah benar-benar mereda.
Buboy Fernandez, pelatih Pacquiao, mengatakan anak asuhnya itu akan siap kapanpun diminta naik ring. Ia tidak akan membutuhkan banyak waktu untuk mendapatkan dirinya dalam kondisi untuk kembali ring.
"Tidak ada masalah karena ia rutin latihan ringan dan karena dia berkeringat secara teratur, itu bukan masalah baginya," kata Fernandez kepada The Manila Times.
"Kami tidak akan mengalami kesulitan meningkatkan staminanya begitu ada jadwal. Aku bahkan mengatakan padanya pada hari ulang tahunnya bahwa dua perkelahian lagi sudah cukup. Tidak ada lagi yang bisa dibuktikan. Tetapi sulit untuk mengatakan kepada senator yang sedang bertarung. untuk berhenti berkelahi. Jadi, kami menunggu dia memutuskan kapan."
"Mungkin itu tekadnya, dan masih dalam hatinya untuk terus berjuang. Kami hanya terkejut bahwa dia masih bisa merobohkan lawan-lawannya."
"Senator selalu siap tempur. Dia tidak pernah membiarkan dirinya menurun. Dia melakukan latihan ringan. Memiliki pelatih atau tidak, dia selalu berolahraga."