INDOSPORT.COM - Pengurus Pertina Sulsel memberi penjelasan terkait salah seorang petinjunya, Alex Tatontos, yang mengaku turut dicoret akibat kasus anggaran Pra PON II Bogor.
Sekadar informasi, federasi yang diketaui Adi Rasyid Ali ini baru saja mencoret dua petinju dan seorang pelatih akibat menyelewengkan dana operasional menuju Bogor pada Desember 2019.
Kedua petinju tersebut antara lain adalah Charles Katiandagho dan Abdul Sada serta Hendi Durand (pelatih) yang mengklaim anggaran sebesar Rp60 juta sebagai miliknya.
Beberapa hari pasca dicoret, Charles datang menemui awak media olahraga Makassar untuk memberikan keterangan versi dirinya. Ia datang bersama Alex yang pada kesempatan sama mengaku turut dicoret akibat kasus tersebut.
Namun, Kabid Humas Pertina Sulsel, Sri Syahril, langsung memberi bantahan dan memastikan bahwa pengakuan petinjunya tersebut hanya sebuah alibi semata.
"Pada tanggal 27 September 2019, Alex kalah KO di detik 56 ronde pertama dari petinju asal NTT yang baru naik ring," jelas Sri Syahril kepada INDOSPORT.com, Senin (05/04/21).
"Dia mau paksakan dirinya mengikuti Pra PON II Bogor sementara aturan AIBA mengatakan bahwa petinju yang KO batas waktunya itu minimal empat bulan untuk naik ring lagi," kata dia lagi.
Lebih lanjut, Sri Syahril mengatakan pihaknya sangat berharap Alex Tatontos dapat naik ring meski rentang waktu dari Pra PON I ke II yang digelar pada 15 Desember 2019 tak sampai tiga bulan.
"Kami ini berharap dia bisa ikut dan sudah didaftar tapi dicotet oleh pengurus pusat Pertina dan panitia penyelenggara. Bukan kami dari Pertina Sulsel atau Makassar," ungkap Sri Syahril.
"Jadi dia itu tidak diperbolehkan naik ring jadi peserta dan otomatis gagal lolos ke PON. Bukan cuma dia saja, ada beberapa petinju lain juga dicoret karena kasusnya sama dan ada yang ketahuan ikut muathay," tambahnya.