Mengungkap Siapa Sosok Ayah Kandung Mike Tyson
Namun di balik nama besar Mike Tyson terselip satu hal yang dinilai janggal yakni sulitnya membongkar asal usulnya seperti siapa ayah kandungnya selama ini.
"Saya tidak tahu banyak tentang keluarga ayah saya. Bahkan, saya tidak terlalu mengenal ayah saya sama sekali," kata Tyson dalam otobiografinya, Undisputed Truth, dilansir dari Sportbible.
"Di akta kelahiran, dikatakan bahwa Ayah saya adalah Percel Tyson. Satu-satunya masalah adalah kakak saya, saudara perempuan saya, dan saya tidak pernah bertemu mereka," ujar Tyson.
Percel Tyson atau kerap ditulis Purcell Tyson adalah orang Jamaika yang menikah dengan ibu Mike Tyson, Lorna Mae Smith setelah mereka bertemu di Amerika Serikat.
Namun pernikahan itu tidak berlangsung lama. Percel Tyson kemudian menghilang, dan sulit untuk dicari oleh pihak keluarga.
Hal tersebut membuat Mike Tyson tidak pernah bisa melihat sosok ayahnya dan hingga saat ini keberadaanya masih belum diketahui.
"Kami semua diberi tahu bahwa ayah kandung kami adalah Jimmy 'Curlee' Kirkpatrick Jr," kata Tyson.
"Namun, dia hampir tidak ada dalam foto. Seiring berjalannya waktu, saya mendengar desas-desus bahwa Curlee adalah seorang muncikari dan dia biasa memeras wanita," tuturnya.
Jadi, apakah Mike muda lebih suka menyebut Kirkpatrick sebagai ayah kandungnya karena julukan anak jalanan yang diberikan untuknya?
Memang benar bahwa Tyson memelihara hubungan dengan Kirkpatrick sepanjang hidupnya. Petinju itu dikatakan bingung ketika Kirkpatrick meninggal pada 1992 ketika Tyson berada di penjara.
Tyson saat itu dilaporkan tidak meminta izin untuk menghadiri pemakaman. Tokoh orang tua utama yang Tyson miliki di awal hidupnya adalah ibunya.
Namun, dia menjalani kehidupan dalam kemiskinan dan kekacauan seperti yang dijelaskan mantan petinju itu.
Hubungan mereka tidak stabil dan ibunya meninggal karena kanker ketika Tyson baru berusia 16 tahun.
Pada saat itu, ia sudah secara resmi diadopsi oleh pelatih tinju pertamanya, Cus D'Amato. Dia menjadi wali hukum Tyson sehingga anak didiknya bisa hidup dan berlatih bersamanya di New York.