Perjalanan Spiritual Manny Pacquiao: Menangis, Bersimpuh, dan Ingin Akhiri Hidup
Ketika merasa dirinya begitu berdosa hari itu, Manny Pacquiao berusaha menenangkan diri. Ia pun sampai menangis sembari bersimpuh dan meletakkan wajahnya di lantai.
“Saya berlutut, kemudian meletakkan wajah di lantai ketika saya sendirian. Saya tidak berharga, itulah yang saya katakan. Saya pernah sampai ke titik itu,” ujar Pacquiao lagi.
Setelah kejadian itu, Pacquiao kemudian rajin mengadakan bible study dan belajar hal-hal baik nan inspiratif yang benar-benar mengubah hidupnya. Ia juga mengaku bahagia setiap mendengar kata-kata dari Tuhan.
Manny Pacquiao telah melewati perjalanan spiritual yang pada akhirnya membawanya ke kehidupan yang lebih damai. Orang-orang pun ikut senang melihat perubahan pada dirinya menjadi sosok yang lebih baik.
Tidak heran apabila ia kemudian kerap memberi motivasi dan semangat bagi para penggemar atau siapa pun yang di luar sana. Ia juga sering membantu orang-orang yang membutuhkan dan menjadi penggiat filantropi.
Semangat ini pula yang pada akhirnya menginspirasinya untuk maju sebagai calon presiden Filipina. Ia berharap bisa berkontribusi besar bagi negaranya dengan memerangi kemiskinan.
"Saya dengan berani menerima tantangan mencalonkan diri sebagai presiden Filipina. Kami membutuhkan kemajuan. Kami perlu menang melawan kemiskinan," ucapnya lewat laman Instagram-nya.
Pacquiao pun juga memastikan karier tinjunya sudah berakhir. Entah nantinya terpilih jadi presiden atau tidak, ia mengatakan bahwa perjalanannya sebagai seorang petarung di ring sudah benar-benar selesai.
Sepanjang karier tinjunya, Manny Pacquiao tercatat telah bertarung melawan sejumlah petarung hebat sebelum akhirnya terjun ke dunia politik. Kini, ia pun mengambil satu langkah ke depan demi memajukan Filipina.