Para Petinju Tangguh yang Masih Raih Kemenangan Saat Usia Kepala 4
INDOSPORT.COM - Berikut empat petinju yang masih sangar, mengerikan, dan sanggup memenangkan pertarungan meski usianya sudah memasuki kepala 4.
Usia memang menjadi momok menakutkan bagi sebagian orang, tidak terkecuali para petinju. Meski demikian, mereka yang namanya akan disebut di bawah ini berhasil mematahkan anggapan atlet tua sudah tidak menarik lagi.
Tinju mungkin salah satu olahraga yang berbeda dari yang lain. Selain menonjolkan baku hantam, tidak jarang para petarung-petarungnya masih terlihat ganas walaupun dari segi usia mereka sudah tidak muda lagi.
Sebut saja Mike Tyson, petarung yang satu ini memiliki postur atletis, besar, dan juga fit. Tidak jarang orang-orang merasa kagum dengan perawakannya meski kini ia sudah berusia di atas 50 tahun.
Nah, berikut ini redaksi berita olahraga INDOSPORT sajikan empat petinju yang masih begitu hebat meski sudah berusia 40 tahun ke atas. Mereka-mereka ini bahkan berhasil memenangkan pertarungan yang dilakoninya.
Siapa saja kira-kira?
Manny Pacquiao
Berbicara soal tinju rasanya tidak lengkap jika tidak menyebut nama yang satu ini. Manny Pacquiao, petarung asal Filipina yang juga berkiprah di kancah politik.
Lahir pada tanggal 17 Desember 1978, kini Pacquiao sudah berusia 41 tahun. Ia sudah memiliki lima orang anak.
Walaupun demikian, dengan tubuh mungilnya ia masih jadi penantang yang hebat di ring tinju. Pada Juli 2019 ketika usianya 40 tahun, Pacquiao memenangkan gelar Super WBA Weleterweight dengan mengalahkan Keith Thurman.
Dengan hasil tersebut, petarung yang akrab disapa Pac-Man ini memperpanjang rekornya menjadi 62-7-2, yang mana 39 kemenangannya diperoleh lewat TKO.
Selain itu, ia memantapkan diri sebagai juara tertua kelas welter sepanjang sejarah usai pertarungan lawan Thurman tersebut. Berapa usianya saat itu? 40 tahun 215 hari.
1. Siapa Lagi Selain Manny Pacquiao?
Bernard Hopkins
Salah satu petinju tersukses yang pernah ada di muka bumi. Sedikit berbeda dari petarung kebanyakan, ia mulai belajar tinju saat berada di penjara.
Baru berusia 17 tahun, ia sudah harus merasakan tekurung di balik jeruji besi. Dilansir dari Muslim Observer, ia masuk bui setelah didakwa pasal pidana berat untuk remaja di Philadelphia.
Ia merasakan betul betapa sulitnya kehidupan di penjara, apalagi ia harus bertemu banyak pelaku kriminal di sana, termasuk pembunuh saudara laki-lakinya.
Saudara laki-laki Hopkins terbunuh ketika Hopkins sedang menjalani masa tahanannya. Parahnya, sang pembunuh malah dikirim ke penjara yang sama dengannya.
Semuanya terasa begitu berat di tempat terkutuk tersebut, sehingga Hopkins berusaha menguatkan diri dengan berlatih tinju. Ia pun berhasil sukses di bidang olahraga ini, termasuk memenangkan kejuaraan saat usianya 46 tahun.
Pada 2011, ia mengalahkan Jean Pascal untuk meraih gelar light-heavyweight WBC. Tidak berhenti di situ saja, dua tahun kemudian ia menekuk Tavoris Cloud untuk gelar light-heavyweight IBF.
Petarung berjuluk The Alien tersebut semakin garang saja usai menaklukkan Beibut Sumenov dalam pertarungan tahun 2014.
Thulani Malinga
Lahir pada tanggal 11 Desember 1955, Malinga memenangkan gelar super-middleweight dua kali sepanjang karier yang dilakoninya sejak tahun 1980 sampai akhir 2009. Ia pun sudah menghadapi lawan-lawan tangguh seperti Nigel Benn dan Roy Jones Jr.
Saat usianya baru menginjak 42 tahun, Malinga memenangkan pertarungan lawan Robid Reid pada 1997 di London untuk gelaran WBC super-middleweight.
George Foreman
Satu lagi nama yang tidak asing bagi para penikmat olahraga tinju, yakni George Foreman. Ia sempat hiatus cukup lama usai dipermalukan Muhammad Ali di pertandingan Rumble in the Jungle pada tahun 1974.
Saat usianya 45 tahun Foreman berhasil tampil apik dengan mengalahkan juniornya, Michael Moorer, untuk kejuaraan WBA, IBF, dan Lineal Heavyweight.