Perjalanan Manny Pacquiao dari Ring Tinju Menuju Kursi Nomor Satu Filipina
INDOSPORT.COM - Sebuah kabar mengejutkan datang dari dunia tinju internasional, dimana salah satu petinju ternama Manny Pacquiao dikabarkan bersedia maju sebagai calon presiden Filipina untuk menggantikan Rodrigo Duterte.
Manny Pacquiao disebut-sebut sudah mempersiapkan diri untuk bertarung dalam pemilihan presiden Filipina pada tahun 2022 mendatang.
Bagi Pacquiao sendiri dunia politik bukanlah hal yang baru untuk dipelajari. Sebelumnya, ia sudah lama terjun sejak terpilih menjadi anggota dewan perwakilan rakyat pada tahun 2009.
Kariernya politiknya yang bagus, membuat namanya semakin meroket hingga pada tahun 2016 ia terpilih menjadi anggota senator Filipina setelah mendapat 16 juta suara.
Sebagian pihak memandang pemilihan salah satu nama paling terkenal di dunia tinju ini akan membuka jalan bagi usahanya di masa depan untuk menuju ke kursi presiden.
Tetapi ketika ditanyakan kantor berita Associated Press apakah sasaran selanjutnya adalah memang menjadi presiden, Pacquiao tersenyum dan mengatakan, "Tidak sama sekali, tidak sama sekali, tidak sama sekali," dikutip dari BBC.
Bahkan dirinya disebut sebagai 'pemenang rakyat' saat diperkenalkan sebagai anggota senat oleh pejabat Komisi Pemilihan Filipina seraya memanggil namanya dengan nada khas seperti berada di ring tinju.
Akan tetapi seiring berjalannya waktu, Mannya Pacquiao mulai bertegiur untuk mengincar kursi orang nomor satu di Filipina tersebut, setelah masa jabatannya sebagai anggota senat berakhir tahun 2020 lalu.
Undang-undang dasar Filipina mewajibkan bakal calon presiden paling tidak berumur 40 tahun. Petinju berumur 37 tahun akan berhak mengikuti pemilihan presiden pada 09 Mei 2022 nanti.
Bocoran kabar ini diungkap langsung oleh mantan promotor tinju Pacquiao, Bob Arun. Arum mengatakan kepada Presiden WBC Mauricio Sulaiman.
"Presiden pertama yang saya pikir akan kita dapatkan dari seorang petinju adalah si kecil Manny Pacquiao, yang memberi tahu saya, sekali lagi.”
“Saya melakukan panggilan telepon Zoom dengannya, ‘Bob, saya akan mencalonkan diri (untuk pencalonan presiden) pada 2022. Dan, jika saya menang, saya ingin anda hadir di sana pada pelantikan saya,” Arum melanjutkan.
1. Karier Manny Pacquiao di Dunia Tinju
Mannya Pacquiao sendiri sudah melakat di telinga masyarakat dunia sebagai salah satu petinju terbaik yang pernah ada. Bagaimana tidak, sejak memulai karier tinju profesional pada tahun 1990 lalu dirinya sudah banyak mendapat gelar gengsi.
Dalam karier tinjunya yang luar biasa selama lebih dari 30 tahun pada sembilan divisi, Pacquiao telah memenangkan 62 dari 71 pertarungannya. Dia memegang 12 sabuk juara dunia dalam delapan divisi yang berbeda.
Kendati sudah memasuki usia yang tidak lagi muda, pria berjuluk Pac-Man itu belum mau gantung sarung tangan dari ring tinju meski juga bergelut di dunia politik.
Pacquiao, 41 tahun, terakhir kali berlaga pada Juli 2019, ketika ia mengalahkan Keith Thurman dan merebut gelar WBA di MGM Grand di Las Vegas. Kemenangan itu memperbaiki rekornya menjadi 62-7-2 dengan 39 KO.
Ia seharusnya kembali beraksi pada paruh pertama tahun ini, namun jadwalnya terganggu pandemi virus corona. Kini, WBA tengah merancang ulang jadwal untuknya.
Namun, mereka menghendaki tampilan Pazquiao dilakukan tanpa penonton, sehingga kemungkinan baru bisa dilakukan saat Covid-19 sudah benar-benar mereda.
Buboy Fernandez, pelatih Pacquiao, mengatakan anak asuhnya itu akan siap kapanpun diminta naik ring. Ia tidak akan membutuhkan banyak waktu untuk mendapatkan dirinya dalam kondisi untuk kembali ring.
"Tidak ada masalah karena ia rutin latihan ringan dan karena dia berkeringat secara teratur, itu bukan masalah baginya," kata Fernandez kepada The Manila Times.
"Kami tidak akan mengalami kesulitan meningkatkan staminanya begitu ada jadwal. Aku bahkan mengatakan padanya pada hari ulang tahunnya bahwa dua perkelahian lagi sudah cukup. Tidak ada lagi yang bisa dibuktikan. Tetapi sulit untuk mengatakan kepada senator yang sedang bertarung. untuk berhenti berkelahi. Jadi, kami menunggu dia memutuskan kapan."
"Mungkin itu tekadnya, dan masih dalam hatinya untuk terus berjuang. Kami hanya terkejut bahwa dia masih bisa merobohkan lawan-lawannya."
"Senator selalu siap tempur. Dia tidak pernah membiarkan dirinya menurun. Dia melakukan latihan ringan. Memiliki pelatih atau tidak, dia selalu berolahraga."