Olimpiade Tokyo: Lovlina Borgohain dan Kisah Medali untuk Perbaiki Desa
INDOSPORT.COM - Lovlina Borgohain mungkin jadi salah satu atlet India yang sangat mendambakan raihan medali di cabor tinju Olimpiade Tokyo 2020.
Wanita muda berusia 23 tahun ini lahir pada 2 Oktober 1997 dan berasal dari Baro Mukhia, Distrik Golaghat di Assam. Ayahnya adalah seorang pengusaha kecil dan mengalami kesulitan finansial untuk mendukung ambisi putrinya.
Lovlina Borgohain sendiri memulai kariernya sebagai seorang kickboxer, tetapi kemudian beralih ke tinju.
Dua kakak kembarnya yakni Licha dan Lima juga menekuni kickboxing dan telah berkompetisi di tingkat nasional. Namun sayangnya mereka tidak melanjutkan perjuangannya ke level yang lebih tinggi lagi.
Berkompetisi di Olimpiade Tokyo 2020 tentu sebuah kebangaan dan kehormatan sendiri bagi seorang Lovlina Borgohain.
Akan tetapi, raihan medali di pesta olahraga akbar empat tahunan ini bisa membawa kebahagiaan yang lebih luar biasa bagi orang-orang di kampungnya di Distrik Golaghat, Assam, India.
Salah satu harapannya adalah mengetuk hati pemerintah terkait untuk memperbaiki sarana dan prasarana yang ada di tempat tersebut.
Menurut laporan dari New Indian Express, perbaikan jalan terakhir kali dilakukan pada tahun 2016 lalu, sebagai penghubung dua desa, Baro Mukhia dan Hatghuli, namun hanya sekitar 100 meter dari total 12 km yang digarap.
Akibatnya, ruas jalan tersebut tidak layak dilewati dan pastinya menghambat aktivitas warga, apalagi bagi yang benar-benar membutuhkan, termasuk keperluan segera membawa pasien kritis ke rumah sakit.
Di Baro Mukhia, fasilitas kesehatan bisa dibilang tidak ada. Yang terdekat, berlokasi sekitar 3 km namun di sana tidak menyediakan tempat tidur dan dokter pun sangat jarang terlihat batang hidungnya.
Jadi, jika ada orang desa sakit parah, ia harus menempuh 145 km ke pusat Distrik Golaghat untuk mendapat penanganan yang layak.
Tentu tidak mengherankan apabila warga berharap banyak pada sosok Lovlina Borgohain, yang kemungkinan besar bisa mengetuk hati dan membuka mata khalayak terkait situasi di kampung halamannya.
1. Kisah Medali untuk Perbaiki Desa
Harapan para warga desa Lovlina Borgohain sendiri tentu bukan tanpa alasan, mengingat sebelum ini pernah ada kisah sesama atlet India yang kampung halamannya diperbaiki setelah menang di sebuah kompetisi.
Adalah Hima Das, atlet lari yang berhasil memenangkan nomor 400 m putri di ajang World Under-20 Championship yang digelar di Tampere, Finlandia, pada tahun 2018.
Bukan hanya itu, ia juga tercatat menggondol dua medali emas dan satu perak di Asian Games 2018 yang digelar di Indonesia.
Juga berlokasi di Assam, kampung halaman Hima Das di Kandulimari pun dibangun jadi lebih baik, dengan adanya jalan yang layak, gerbang desa, tempat ibadah, sampai stadion mini.
“Kami berdoa semoga Lovina memenangkan medali emas di Olimpiade, jadi kesuksesannya bisa mengubah nasib desa kami,” ucap salah satu kenalan Lovlina Borgohain, Horen Gogoi, seperti diwartakan New Indian Express.
Horen pun juga berkaca pada prestasti pendahulu Lovlina yakni Mari Kom, yang desanya di Manipur dibedah setelah popularitasnya meroket dan namanya dikenal lebih banyak orang.
Sampai tulisan ini dibuat, Lovlina Borgohain masih berjuang di Olimpiade Tokyo 2020. Ia baru saja mengalahkan wakil Jerman, Nadine Apetz, di cabor tinju kelas welter putri 64-69 kg.
Perjalanannya untuk mencapai partai puncak pun masih cukup panjang. Ia harus melalui perempat final terlebih dahlu sebelum sampai ke fase perebutan medali yang baru akan dimulai pada 31 Juli mendatang.