Mengenal Oleksandr Usyk, Si Buruh Tani yang Siap Bikin KO Anthony Joshua
INDOSPORT.COM – Oleksandr Usyk saat ini tengah menjadi sorotan karena akan berhadapan dengan petinju ternama asal Inggris, Anthony Joshua.
Oleksandr Usyk (18-0) akan berhadapan dengan petinju senior nan berpengalamanan Anthony Joshua (24-1-0) untuk memperebutkan gelar IBF, WBA dan WBO milik AJ pada Minggu (26/09/21) nanti di Tottenham Hotspur Stadium, London, Inggris.
Usyk dikenal sebagai seorang yang memiliki rekor tak terkalahkan dalam tinju profesional dan menjadi juara dunia kelas jelajah sejati.
Namun sebelum sukses seperti sekarang dan bisa berhadapan dengan para petinju ternama, ternyata Usyk menjalani kehidupan sulit dengan latar belakang kemiskinan semasa kecil di Simferopol, Ukraina.
Berasal dari latar belakang kemiskinan dan harus ikut bantu menghidupi keluarganya, Aleksandr Usyk sudah bekerja sebagai buruh tani dan pedagang agar bisa tetap bertahan hidup di masa remaja.
Ia bekerja di sebuah pertanian, mengumpulkan dan menjual buah serta menjajakkan es krim di jalanan untuk memenuhi kebutuhannya. Meski demikian, Usyk mengaku tak malu dengan pekerjaannya saat itu.
“Saya menjual es krim, apricot, buah persik, saya bekerja di pertania, saya juga menggembalakan ternak. Saya tak malu dengan itu semua karena yang saya lakukan untuk bertahan hidup, saya ingin membantu keluarga dan ini hal yang wajar,” kata Usyk, dilansir dari Sun Sports.
Meski hidup susah semasa kecil, namun dunia olahraga yang memang menjadi hobinya sejak kecil mampu menyelamatkan hidup Aleksandr Usyk.
1. Sempat Ingin Jadi Pemain Sepak Bola
Dunia olahraga selalu menjadi pelarian yang baik untuk Oleksandr Usyk. Bahkan sejak kecil ia sudah mengenal berbagai macam olahraga seperti gulat, karate, pertarungan tangan kosong, dan sepak bola.
Ia kemudian sempat mengembangkan hobinya dalam bermain sepak bola dengan bergabung dengan Akademi klub Liga Premier Ukraina, SC Tavriya Simferopol pada usia 15 tahun. Namun tak berlangsung lama karena orang tuanya tak mampu membiayai karier Usyk.
Sebagai gantinya, ia memutuskan untuk banting stir dengan menyeriusi dunia tinju pada 2002 karena dianggap lebih sederhana dan murah.
“Saya bermain untuk Tavria dari Simferopol, dan saya melakukannya cukup baik. Saya tak pernah menjadi cadangan dan selalu tampil sebagai starter. Namun biayanya sangat mahal, 200 atau 300 Hryvnia (Rp107-160 ribu) harga yang cukup mahal bagi orang tua saya."
“Tinju lebih sederhana dan murah. Pelatih memberikan saya sarung tangannya, istrinya menjahitnya untuk saya agar lebih pas, dan satu-satunya hal yang ibu saya habiskan ialah biaya untuk tiket perjalanan,” kata Usyk.
Oleksandr Usyk kemudian memulai kariernya sebagai amatir pada 2006, dan mampu mencapai semifinal Kejuaraan Eropa. Sejak saat itu, kariernya terus melejit hingga akhirnya debut di ajang profesional pada 2013 dan belum terkalahkan hingga saat ini.