Meninggal Dunia Usai Bertanding Tinju, Hero Tito Rupanya Sosok Pekerja Keras Semasa Hidup
INDOSPORT.COM – Baru dikebumikan, atlet tinju nasional asal Malang, Heru Purwanto alias Hero Tito, dikenal sebagai sosok pekerja keras dan mencintai profesinya semasa hidup.
Hero Tito yang meninggal pada Kamis (03/03/22) usai menjalani lima hari perawatan di Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta, dikenal sebagai sosok pekerja keras.
Melansir laman Antara, Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko, mengatakan bahwa Hero Tito merupakan sosok yang patut diteladani.
"Hero Tito ini merupakan sosok yang perlu diteladani. Ia adalah seorang pekerja keras, dari kecil sampai saat ini Ia sangat mencintai profesinya," kata Sofyan Edi.
Dalam pernyatannya, Sofyan Edi menambahkan, Hero Tito juga merupakan sosok yang sangat sopan dan baik kepada semua orang.
Sofan Edi bercerita bahwa dia sempat bertemu dengan Hero Tito di saat peresmian sasana tinju The Lion Boxing, Kecamatan Sukun, Kota Malang beberapa waktu lalu.
Dalam perkenalannya dengan mendiang, Sofan Edi menceritakan keramahan Hero Tito yang mengajaknya berfoto bersama di sela-sela peresmian sasana tinju tersebut.
1. Petinju yang Mengharumkan Nama Malang
Selain memuji sebagai sosok pekerja keras, Sofan Edi juga memuji bahwa Hero Tito adalah atlet tinju yang mampu mengharumkan nama wilayah Malang di kancah internasional dengan prestasi yang diraihnya.
"Tanpa rasa cinta terhadap profesi dan kerja keras yang dilakukan dengan sungguh-sungguh, sulit rasanya untuk menggapai (prestasi) itu," ujar Sofan Edi tak henti-hentinya memuji Hero Tito.
Kematian atlet tinju pekerja keras itu membuat banyak sekali pihak yang turut mengungkapkan berduka cita mendalam. Salah satunya adalah Sofan Edi.
Kendati demikian, kematian Hero Tito juga harus segera diikhlaskan, sebagai bagian dari ketetapan Tuhan. Untuk itulah Sofan Edi berharap agar pihak keluarga bisa kuat dan mengikhlaskan mendiang.
"Saya juga berpesan kepada istri dan keluarganya agar ikhlas dan sabar. Ini semua dilakukan demi anak, istri dan keluarga," pungkas Sofan Edi.
2. Kronologi Kematian Hero Tito
Sebelum meningalnya, Hero Tito mengalami kritis akibat cedera dari pertarungannya melawan James Mokoginta pada Minggu (27/02/22) malam WIB dalam acara tinju bertajuk Holywing Sport Show.
Duel antara atlet tinju Hero Tito vs James Mokoginta sedianya berlangsung dalam 10 ronde di kelas ringan (61,2 kg) memperebutkan gelar juara nasional versi Asosiasi Tinju Indonesia (ATI) yang lowong.
Pertarungan ini juga merupakan partai tambahan Kejuaraan WBC Internasional kelas terbang junior (49 kg) antara Tibo Monabesa melawan petinju Filipina, Jayson Vayson.
Pada hasil akhir, pertandingan antara Hero Tito melawan James Mokoginta berakhir dengan kemenangan KO bagi James Mokoginta pada ronde ketujuh.
Kala itu, pukulan uppercut James Mokoginta begitu telak mengenai rahang Hero Tito hingga membuat Hero Tito terpental dengan bagian kepala belakang membentur kanvas.
Sempat dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (03/03/22) pukul 16:45 WIB, Hero Tito divinis mengidap pembekakan pada otaknya hingga menyebabkan koma selama berhari-hari.