Mengungkap Pertarungan Termahal Dalam Sejarah Tinju Profesional Dunia
INDOSPORT.COM - Pertarungan antara Floyd Mayweather Jr melawan petinju Meksiko, Saul 'Canelo' Alvarez pada September 2013 lalu disebut-sebut sebagai duel tinju termahal dalam sejarah floyd dunia.
Floyd Mayweather Jr dan Canelo Alvarez bertarung dalam 12 ronde. Petinju asal Amerika Serikat itu dinyatakan menang angka dan rekornya menjadi 45-0.
Alvarez kalah hanya sekali dalam kariernya dan rekornya menurun menjadi 42-1
Dilansir dari pihak televisi AS Showtime kala itu, pertarungan tinju antara Floyd Mayweather Jr vs Canelo Alvarez mendatangkan keuntungan sekitar 150 juta dollar AS dari tayangan pay per view.
Angka tersebut melebihan rekor keutungan pertarungan tinju antara Floyd Mayweather Jr vs Oscas de la Hoya pada 2007 lalu.
Showtime menyebut pertandingan yang dimenangkan oleh Floyd Mayweather Jr atas Canelo Alvarez itu disaksikan 2,2 juta pemirsa televisi berbayar.
Itu merupakan penonton tinju terbanyak kedua dari jarak jauh, setelah duel akbar Floyd Mayweather Jr vs Oscar de la Hoya tahun 2007 lalu.
Selain itu, Showtime mengatakan, jumlah penonton itu mengalahkan jumlah penonton yang menyaksikan pertandingan Evander Holyfield dan Mike Tyson pada 1997 dengan jumlah terbanyak 1,97 juta orang.
Pertarungan dengan harga tiket rata-rata sebesar 1.200 dollar itu juga menjadi rekor terbanyak ketika keuntungan dilaporkan sebesar 20 juta dollar.
Rekor penonton di Meksiko pun pecah, ketika Alvarez, dengan nama panggilan "Canelo", sebagai bintang olahraga terpopuler di negara itu, naik ring minggu lalu.
Pertarungan itu dilaporkan disaksikan 22,1 juta orang sehingga program itu mendapat peringkat tertinggi yang pernah ada di Meksiko.
Tak hanya itu, rekor penonton di Meksiko pun pecah, ketika Alvarez, dengan nama panggilan "Canelo", sebagai bintang olahraga terpopuler di negara itu, naik ring minggu lalu.
Pertarungan itu dilaporkan disaksikan 22,1 juta orang sehingga program itu mendapat peringkat tertinggi yang pernah ada di Meksiko.
1. Penyebab Kekalahan
Delapan tahun berselang setelah pertarungan Floyd Mayweather Jr vs Saul Canelo Alvarez, petinju Meksiko ini kemudian mengungkapkan penyebab kekalahannya.
Ia mengaku tidak berpengalaman, dan menjadikan kekalahan itu segai pelajaran agar tak terulang di masa depan. Ketika berhadapan dengan The Money, Canelo Alvares baru berusia 23 tahun.
Canelo, juara Kelas Menengah Ringan WBC pada saat itu, juga dibuat untuk bertarung dengan batas berat. Selama 12 ronde pertandingan, Canelo Alvarez tak berkutik.
"Saya tahu apa yang terjadi, saya akan bersama pelatih sepanjang hidup saya, karena saya tahu," katanya.
"Ketika saya bertarung dengan Floyd, saya berusia 23 tahun. Saya selalu berpikir saya harus bertarung dulu dengan Cotto, Lara, dan semua orang itu, lalu Floyd."
"Tapi begitulah adanya. Saya membutuhkan lebih banyak pengalaman, lebih dewasa. Saya tidak menganggap pertarungan itu sebagai kekalahan, saya belajar dari pertarungan itu."
Sejak pertarungan tahun 2013 itu, Canelo telah mengadaptasi gayanya dan menjadi penghindar ulung, sambil meningkatkan beban.
"Tapi begitulah adanya. Saya membutuhkan lebih banyak pengalaman, lebih dewasa. Saya tidak menganggap pertarungan itu sebagai kekalahan, saya belajar dari pertarungan itu."
2. Wacana Bertarung Ulang
Promotor Oscar De La Hoya pernah membuat heboh dengan tawaran tingginya untuk Floyd Mayweather sebesar Rp21 triliun untuk melakoni duel ulang melawan Canelo Alvarez.
Sang promotor yang mantan juara dunia tinju itu meminta Floyd Mayweather Jr melupakan rematch dengan Manny Pacquiao kala itu.
“Saat ini Floyd belum memutuskan untuk kembali ke ring, jadi saya belum bisa memberikan keterangan lebih banyak. Hanya saja jika dia ingin kembali ke ring, saya bisa memberikan tawaran hebat,”kata De La Hoya.
“Jika Floyd ingin kembali naik ring, hadapi Canelo. Itu lebih baik ketimbang melakukan rematch lawan Pacquiao. Saya berani jamin, rematch melawan Canelo bisa menghasilkan US$ 1,5 miliar,” kata De La Hoya lagi.
Mayweather Jr selama ini membanggakan diri sebagai atlet paling hebat untuk menghasilkan uang dalam jumlah banyak.
Laga melawan Pacquiao dan Cono McGregor adalah salah satu pertarungan yang mendatangkan pundi-pundi keuangan baginya. Ia menggondol menghasilkan lebih dari US$ 300 juta.
Juga laga terakhir Mayweather Jr di Tokyo pada 31 Desember 2018 melawan petarung MMA asal Jepang, Tenshin Nasukawa.