INDOSPORT.COM - Game akhir yang antiklimaks dialami Jakarta BNI 46, pada gelaran seri kedua Final Four di Malang. Setelah mengunci satu tiket dalam perebutan gelar juara, rekor tak terkalahkan tim putra wakil DKI Jakarta itu justru runtuh di game keenam.
Tim yang dikapteni Aji Maulana itu menyerah 23-25, 20-25, dan 21-25 dari Jakarta Pertamina Energi. Padahal, Jakarta BNI 46 selalu perkasa dengan tak terkalahkan dalam lima game sebelumnya.
Setelah menyapu bersih tiga game di seri pertama Final Four Kediri, Jakarta BNI 46 melengkapinya dengan sepasang kemenangan 3-0 atas Surabaya Bhayangkara Samator (25-19, 25-17 dan 25-19) serta mengatasi Palembang Bank Sumsel Babel 3-1 (33-31, 21-25, 25-15 dan 25-18).
"Evaluasi kami, apa pun hasilnya, tim lawan tampil hebat dan berhak menang. Kami kalah tapi ada sejumlah hal positif bagi tim ini secara teknis maupun non teknis," kata Samsul Jais.
Ia pun menepis anggapan untuk menyimpan tenaganya jelang berlaga pada Grand Final di Yogyakarta, pekan depan.
Koleksi 14 poin di Final Four membuat mereka memuncaki klasemen di nomor putra, dan akan berhadapan dengan Surabaya Bhayangkara Samator dalam perebutan juara Proliga musim ini.
"Tidak, karena kami tidak pernah memilih lawan. Apa pun hasilnya, sudah bagian dari penerapan taktik dan strategi tim ini," pelatih Jakarta BNI 46 itu menambahkan.
Kendati antiklimaks, namun capaian itu tak mengubah status Jakarta BNI 46 sebagai juara di Final Four, dan berhak mendapatkan ganjaran hadiah berupa Rp40 juta sebagai uang pembinaan.
Ikuti Terus Berita Proliga 2019 dan Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM