INDOSPORT.COM - Nama mantan pevoli putri Indonesia, Aprilia Manganang mencuri perhatian setelah ia dipastikan mengubah statusnya dari perempuan menjadi laki-laki. Aprilia sendiri telah lama menghadapi berbagai pertanyaan terkait identitasnya, bahkan sempat menjadi kontroversi saat bergabung dengan Timnas Voli Indonesia.
Aprilia Manganang yang sudah pensiun sebagai atlet voli diketahui bergabung menjadi bagian dari TNI Angkatan Darat (TNI AD). Pada hari ini, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Andika Perkasa, menyatakan secara resmi mengenai identitas baru Aprilia sebagai seorang pria.
"Sersan Manganang ini bukan transgender, bukan juga interseks. Tidak masuk dalam kategori itu semua. Saya tahu definisinya dan tim dokter pun tahu semua definisinya. Karena memang kelainan yang dialami adalah hipospadia. Jadi selalu kembalikan ke situ," kata Jenderal Andika di Mabes AD, Jalan Veteran, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (09/03/21), seperti dilansir dari Detik News.
Aprilia pun menjalani operasi yang dikenal sebagai corrective surgery sebanyak dua kali untuk mengobati kelainan hipospadia yang dialaminya sejak lahir. Pasca operasi, eks pemain voli kelahiran Tahuna, Sulawesi Utara, 27 April 1992 itu masih menjalani perawatan.
Apa yang diumumkan oleh KSAD hari ini terkait identitas Aprilia Manganang dapat dibilang cukup mengejutkan. Meski begitu, April diketahui sudah banyak mengalami kesulitan karena identitasnya sebagai perempuan yang kerap kali dipertanyakan.
Kala itu di ajang SEA Game 2015, Timnas Voli Indonesia harus menghadapi Filipina dalam babak grup. Ketua Asosiasi Bola Voli Filipina, Jose Romasanta protes dan meminta agar Aprilia diperiksa gendernya.
Rosamanta mengaku tak percaya seorang atlet voli wanita memiliki kekuatan seperti Aprilia Manganang. Namun saat itu Aprilia lolos dari tes gender yang dilakukan dan ia tetap boleh membela Timnas Voli Indpmesoa di ajang tersebut.
Sebelum menjadi kontroversi di luar negeri, Aprilia manganang juga sempat diprotes oleh pihak manajemen klub voli Indonesia. Pada tahun 2011 dan 2014, manajemen klub Popsivo Polwan juga mempertanyakan keabsahan jenis kelamin Aprilia Manganang.