INDOSPORT.COM - Atlet sitting volleyball asal Iran, Morteza Mehrzad, menarik perhatian publik di Paralampiade Tokyo 2020 karena tinggi tubuhnya yang menjulang.
Meski sudah cukup dikenal luas lantaran posturnya yang tidak biasa, Morteza Mehrzad masih jadi daya tarik tersendiri di ajang multievent empat tahunan ini.
Sungguh mudah melihat penampakannya, bahkan dari kejauhan sekali pun. Saat duduk saja, tinggi Mehrzad sudah melampaui rekan-rekan maupun siapa saja yang ada di sebelahnya.
Bagaimana tidak? Atlet bernama lengkap Morteza Mehrzad Selakjani ini memiliki tinggi 2,46 meter. Tidak mengherankan, ia pun kemudian dinobatkan sebagai pria tertinggi di Iran.
Selain itu, Mehrzad adalah paralimpian tertinggi dan pria tertinggi nomor dua di dunia, setelah Sultan Kosen asal Turki (2,51 meter).
Tentu kelebihan yang dimiliki Mehrzad tersebut bukan muncul begitu saja, melainkan ada cerita menarik di baliknya.
Mehrzad diketahui menderita akromegali yang membuat kelainan pada hormon pertumbuhannya. Ia juga mengalami kecelakaan sepeda pada usia 15 tahun yang membuat kaki kanannya tak berkembang lagi.
Setelah insiden terseut, Mehrzad sempat kehilangan kepercayaan diri dan lebih memilih mengurung diri di rumah. Ia menolak bersosialisasi dengan orang banyak karena tinggi badannya yang terlihat tidak normal.
"Sebelum terjun ke dunia olahraga, saya adalah orang yang terisolasi. Dulu saya bahkan tidak pernah mencoba membayangkan seperti apa masa depan saya," demikian kata Mehrzad, dikutip dari situs resmi Paralimpiade.
Akan tetapi, Mehrzad bisa bangkit dan tidak putus asa dengan kondisi timpangnya tersebut. Ia kemudian menemukan bakat dan potensi di cabang olahraga voli dan akhirnya menjadi atlet Paralimpiade Iran.
Posturnya yang menjulang pun membuatnya ditempatkan sebagai seorang pemukul luar di kategori sitting volleyball.
"Saya bisa bilang bahwa bola voli duduk bisa mengubah hidup saya," tambah atlet kelahiran 17 September 1987 tersebut.