INDOSPORT.COM – Pelatih tim voli putra Jakarta Pertamina Pertamax (JPP) menyayangkan teknologi video challenge baru diterapkan pada final four Proliga 2023.
Turnamen voli yang mulai digelar pada Kamis (5/1/23) itu memang diketahui bakal menyematkan teknologi canggih guna memudahkan wasit dalam menghitung skor.
Teknologi video challenge ini diketahui merupakan salah satu permintaan dari para klub yang berlaga di turnamen voli paling bergengsi di tanah air itu.
Pelatih tim voli putra Jakarta Pertamina Pertamax (JPP), Putut Marhaen, menyambut gembira adanya pemberlakuan video challenge.
Di samping itu, sejatinya Putut menyayangkan teknologi canggih itu baru diterapkan pada babak 4 besar alias final four Proliga 2023.
“Namun juga yang kami sayangkan kenapa harus baru di babak 4 besar itu digunakan,” sesal Putut Marhaen dalam sesi jumpa pers Proliga, Selasa (3/1/23).
“Jika video challenge diterapkan dari awal kompetisi tentu bisa membangun attitude para atlet. Karena apa, mungkin wasit melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja, jadi kita bisa lebih saling tau,” tambah Putut.
Selaras dengan Putut Marhaen, pelatih tim voli putri Jakarta Pertamina Fastron (JPF) juga tentu menyambut baik hadirnya teknik video challenge di Proliga 2023.
Dirinya berujar bahwa dengan adanya video challenge ini nantinya bisa meminimalisir kesalah pahaman antara wasit dengan pemain dalam setiap babak pertandingannya.
“Masalah video challenge memang kita lihat sekarang pertandingan bola voli baik di nasional maupun internasional sudah istilahnya cepat ya pertandingannya. Memang harus dibantu dengan video challenge,” cetus Eko Waluyo.
Eko juga menuturkan bahwa manusia sudah pasti kerap melakukan kesalahan yang tak disengaja. Kendati begitu, dikatakan Eko bahwa teknik video challenge sangat bermanfaat terutama untuk membantu wasit.
“Jadi manusia pasti ada salahnya, nanti tau dimana gangguannya bakal ketahuan dengan video challenge,” tutup Eko.