INDOSPORT.COM – Sebuah bahasan panas di media sosial soal fans voli Korea Selatan yang dibuat muak dengan aksi sejumlah penonton Indonesia pendukung Megawati Hangestri Pertiwi.
Belakangan ini publik Indonesia memang sedang tergila-gila dengan Megawati Hangestri, atlet voli asal Jember yang gemilang di Liga Voli Korea Selatan bersama klubnya, Daejeon JungKwanJang Red Sparks.
Tercatat Megawati Hangestri sudah beberapa kali menyabet gelar MVP (Most Valuable Player) saat timnya mengalahkan IncheonHeungkuk Life Pink Spinders dan Suwon Hyundai Hillstate.
Maka tak mengherankan, tiap kali Daejeon JungKwanJang Red Sparks tampil di Liga Voli Korea Selatan 2023/2024, para penggemar Megawati Hangestri tanpa bisa dibendung membanjiri stadium.
Termasuk kala Daejeon JungKwanJang Red Sparks bertanding menghadapi Gwangju Pepper Saving Bank di matchday kelima Liga Voli Korea Selatan pada Minggu (5/11/23), pukul 14.00 WIB.
Di bawah dukungan penggemarnya yang memenuhi Gymnasium Yeomju, Megawati Hangestri sukses mengantarkan Daejeon JungKwanJang Red Sparks menang 3-0 (27-25, 25-17, 25-16).
Sayangnya, kepopuleran Megawati Hangestri itu seolah tercoreng dengan aksi beberapa fansnya yang membuat penggemar voli Korea Selatan meradang dan melayangkan kritikan di media sosial Daejeon JungKwanJang Red Sparks.
Dilansir dari cuitan akun X @yorobunannyongg, netizen tersebut mengabadikan tangkapan layar dari kritikan fans voli Korea Selatan kepada pendukung Megawati Hangestri di stadion.
Minn liat deh orang Sokor nya dah komen di akun IG RS dia pake google translate. Berarti ini emg udh termasuk masalah si… plisss TKI or warga Indo yg disana plis bgt ini mah pic.twitter.com/vOIXSVhvOI
— meisnothing (@yorobunanyongg) November 5, 2023
Menerjemahkan tangkapan layar, akun instagram @zooaoazoo yang merupakan fans voli Korea Selatan menganggap jika penonton dari Indonesia yang menyaksikan langsung laga voli Red Sparks, seringkali mencemooh lawan yang mencetak poin.
Tak hanya itu, fans dari Indonesia di stadion seolah hanya bersorak sorai untuk Megawati saja, bukan ke timnya. Padahal menurutnya, voli adalah olahraga tim, bukan individu.