Tak Kalah dari Pevoli Asing, Berikut Pevoli Indonesia dengan Tubuh Aduhai di Proliga 2017
Tidak hanya menyuguhkan permainan yang menarik, ajang Proliga 2017 juga menghadirkan sejumlah wajah cantik para pevoli wanita turut jatuh bangun di lapangan dan menjadi pusat perhatian penonton terutama kaum adam.
Dari 7 tim putri yang ambil bagian, skuat Jakarta Electrik PLN menjadi sorotan karena dihuni oleh sejumlah pevoli dengan wajah menawan dan juga bodi yang aduhai.
Tidak hanya dua pemain asingnya, Lindsay Marie Stalzer dan Maria Jose Perez, tetapi juga ada sejumlah nama lokal yang kerap menyita perhatian saat berada di dalam lapangan.
Memiliki wajah rupawan dan badan layaknya model membuat beberapa penggawa Jakarta Electrik PLN sangat mudah dikenali dan menjadi idola bagi penggemar voli nasional.
Siapa sajakah mereka? Berikut INDOSPORT merangkumnya untuk anda.
1. Yolla Yuliana
Cewek yang satu ini memang tidak perlu diragukan lagi kemampuannya di atas lapangan. Sosoknya yang tinggi dengan badan layaknya model menjadikan Yola mudah dikenali saat beraksi di arena voli nasional.
Yola selalu menjadi andalan di timj juara bertahan Proliga 2016 lalu, Jakarta Electrik PLN. Pada tahun lalu, ia juga berhasil mempersembahkan medali emas bagi kontingen Jawa Barat di ajang PON 2016. Sayangnya, baru-baru ini Yola memutuskan mundur dari tim Jakarta Elektrik karena ingin fokus dengan pendidikannya.
Kecantikan Yola bahkan sempat membuat aktor papan atas Indonesia, Ali Syakieb jatuh hati. Hubungan keduanya juga sempat mencuri perhatian para penggemar namun harus kandas di tengah jalan. Kini mojang priangan ini menjalin kisah cinta dengan mantan pebulutangkis, Kaesar Akbar.
Tak hanya itu, memiliki body yang aduhai, Yola juga ternyata juga menyukai seni merajah tubuh atau yang biasa dikenal dengan tato. Ia mengaku pertama kali membuat tato saat berada di Bali.
2. Pungky Afriecia
Pungky menjadi salah satu atlet mudamengantarkan kontingen Jawa Barat meraih medali emas pada ajang PON XIX 2016 lalu. Gadis cantik itu juga merupakan bagian sukses saat membawa timvoli putri Jakarta Electric PLN menjuarai Proliga 2016.
Kiprah kekasih pesepakbola Persib Bandung, Yandi Sofyan yang berposisi sebagai all around speaker ini layak ditunggu di ajang PON 2016. Teranyar ia mampu membawa tim Jakarta elektrik PLN menjadi juara putaran pertama Proliga 2017 atau juara paruh musim.
Dengan wajahnya yang cantik dan ayu, Pungky kerap dipercayai menjadi model beberapa produk dari fashion hingga kecantikan. Ia juga dikenal ramah dengan beberapa pendukung yang kerap meminta foto atau tanda tangan saat menjalani pertandingan Proliga di berbagai kota.
3. Berlian Marsheila
Ramah dan selalu ceria. Itulah pembawaan Berllian Marsheilla di luar lapangan. Tapi saat di dalam lapangan, libero Jakarta Elektrik PLN ini jadi sosok yang sangat serius dan dingin dalam mengantisipasi serangan lawan.
Dunia bola voli sudah digeluti gadis kelahiran 22 Desember 1989 ini sejak masih duduk di sekolah dasar. Sheilla makin menekuni olahraga itu dengan masuk ke SMP dan SMA Ragunan.
Sheilla membawa Jakarta Elektrik PLN menjadi juara Proliga pada musim lalu. Selain berprofesi sebagai atlet wanita cantik tersebut juga menjalani bisnis pribadi di bidang traveling.
Dengan tubuh langsing dan tinggi semampai, Sheilla kerap di daulat sebagai model bagi berbagai produk. Tak hanya menyukai bola Voli, Sheila juga menggandrungi sepakbola, tim idolanya adalah Manchester United.
4. Dian Wijayanti
Cewek asal Medan ini juga merupakan bagain dari tim Jakarta Elektrik PLN bersama tiga rekannya yang lain, Yola Yuliana, Pungky Aefrecia dan Berlian Marsheila. Bahu membahu mereka berhasil mengantarkan timnya menjadi kampiun di Proliga 2016 lalu.
Musim ini, Dian kembali dipercaya untuk memperkuat klub pelat merah itu. Gadis kelahiran Medan, Sumatra Utara, tersebut bertekad membawa Jakarta Elektrik mempertahankan gelar juara dan hal itu mulai menunjukan hasil dimana saat ini Jakarta Elektrik PLN menjadi juara paruh musim Proliga 2017.
Dian Wijayanti memang tidak menjadi langganan starter di skuat. Namun, dara kelahiran 25 September 1994 ini selalu mendapatkan kesempatan bermain dari pelatih Tien Mei. Kontribusi pemain yang berposisi open spiker ini tak kalah penting dengan pemain lainnya.