Juara Proliga 2023 usai Kalahkan Jakarta Pertamina, Pelatih Bandung BJB Tandamata: Final Ideal!
INDOSPORT.COM - Tim bola voli putri Bandung BJB Tandamata, mampu mempertahankan gelar juara pada Proliga 2023, setelah menutup pertandingan final mengahadapi Jakarta Pertamina Fastron dengan kemenangan 3-2, Sabtu (18/03/23).
Pelatih Bandung BJB Tandamata, Alim Suseno, bersyukur dengan hasil yang diraih pada Proliga 2023. Pasalnya, dengan kemenangan atas Jakarta Pertamina Fastron, timnya berhasil back to back juara Proliga.
Sebelumnya pada Proliga 2022, Bandung BJB Tandamata berhasil meraih gelar juara, saat itu pada laga final berhasil menaklukkan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia 3-1 di Padepokan Voli Jenderal Polisi Kunarto, Sentul, Bogor, Sabtu (26/03/22).
Menurut Alim, pertandingan final yang berlangsung di GOR Amongrogo, Yogyakarta, berlangsung sangat ketat dan menarik untuk disaksikan oleh pecinta voli tanah air.
Alim menambahkan, pertandingan menghadapi Jakarta Pertamina Fastron merupakan final ideal. Lantaran, sebelumnya sepanjang babak penyisihan dan final four, kedua tim yang bertanding saling mengalahkan.
Pada final tersebut, sejak set pertama kedua tim berusaha menampilkan permainan terbaiknya, sehingga berjalan ketat. Namun, akhirnya Bandung BJB Tandamata berhasil unggul 27-25 atas Jakarta Pertamina Fastron.
Memasuki set kedua, Bandung BJB Tandamata yang memiliki modal bagus dari set pertama, kembali unggul atas Jakarta Pertamina Fastron dengan skor 25-22. Sehingga, skor sementara untuk keunggulan tim besutan Alim Suseno.
Tertinggal di dua set, Jakarta Pertamina Fastron berusaha bangkit, akhir set ketiga berhasil dikuasai oleh Jakarta Pertamina Fastron, walaupun pada set tersebut Bandung BJB Tandamata mampu memberikan perlawanan, skor berakhir 24-26.
Keberhasilan mengamankan set ketiga, membuat motivasi Jakarta Pertamina Fastron kembali naik, mereka akhirnya bisa menguasai set keempat dan unggul 20-25 atas Bandung BJB Tandamata, yang membuat skor menjadi imbang 2-2.
Pada set penentuan, Bandung BJB Tandamata menunjukkan kualitas dan mental juaranya dengan unggul 15-8. Hasil ini, membuat skor berakhir 3-2 untuk kemenangan Bandung BJB Tandamata, sekaligus memastikan tim asal Bandung ini meraih gelar juara Proliga 2023.
"Ini pertandingan final ideal, kita di penyisihan kalah dua kali, di final four kita menang dua kali dan Alhamdulillah kita di final bisa menang," kata Alim setelah pertandingan.
1. Sempat Kehilangan Fokus
Pelatih yang juga membawa Bandung BJB Tandamata juara musim lalu ini, menambahkan seharusnya anak asuhnya bisa meraih kemenangan dengan skor 3-0. Namun, pada seri ketiga pasukannya kehilangan fokus.
"Setelah unggul dua set, anak-anak terlalu terburu-buru untuk menyelesaikan set ketiga kita kehilangan fokus, dan berlanjut ke set keempat. Alhamdulillah set kelima bisa ngambil dan jadi juara," ungkap Alim.
Ketua Klub Bandung BJB Tandamata, Tahyan, bersyukur dengan hasil yang diraih pada Proliga 2023. Walaupun, pertandingan final harus berlangsung lima set.
Menurutnya, pada set ketiga Wilda Siti Nurfadihlah dan kawan-kawan bermain terlalu percaya diri, lantaran sudah unggul dalam dua set. Namun, tim lawan akhirnya bisa bangkit dan mengamankan set ketiga serta keempat.
"Anak-anak terlalu percaya diri, kita set ketiga kaget, kita agak sedikit tertekan. Tapi untungnya kita banyak pemain senior," kata Tahyan.
Setelah menyelesaikan Proliga 2023 dengan meraih gelar juara, Bandung BJB Tandamata menurut Tahyan akan tetap melakukan evaluasi, agar musim depan bisa kembali tampil maksimal dan meraih prestasi.
"Kita akan evaluasi nanti, memang akan ada yang dipertahankan," ungkap Tahyan.
Sementara itu, dengan mempertahankan gelar ini, selain mendapatkan piala dan medali, tim Bandung BJB Tandamata memperoleh hadiah uang pembinaan sebesar Rp 350 juta.
Selain meraih juara, pemain dan pelatih Bandung BJB Tandamata berhasil mendapatkan gelar individu yakni best server, Medeline Jazmin Guillen, best libero, Yulis Indahyani, best Pelatih terbaik Alim Suseno.
Pemain terbaik (MVP) memperoleh hadiah uang pembinaan sebesar Rp 25 juta. Sementara untuk penghargaan terbaik lainnya rata-rata menerima Rp 10 juta. Begitu pula untuk pelatih terbaik.
Baca berita sepak bola dan olahraga lainnya di Google News