Ini Tantangan Lindswell Kwok Dkk untuk Pertahankan Medali Asian Games
Wushu menjadi salah satu cabang olahraga (cabor) penyumbang medali untuk kontingen Indonesia di ajang Asian Games. Di pesta olahraga terbesar se-Asia edisi 2014 lalu, wushu menyumbang tiga medali. Juwita Niza menyumbang satu medali emas, Lindswell Kwok mendapat satu medali perak, dan Ivana Ardelia Irmanto menggondol perunggu.
Di Asian Games tahun ini, tentu wushu diharapkan untuk kembali menyumbang medali, apalagi Indonesia menjadi tuan rumah. Namun tim Merah Putih menemui sejumlah tantangan.
1. Tantangan Baru
Perjalanan pemain Indonesia dalam Asian Games 2018 mendatang diprediksinya tidak akan mudah meski tim wushu Indonesia diperkuat pemain-pemain seperti Lindswell Kwok dan Juwita Niza.
"Ini tantangannya, karena mereka yang memperoleh medali Asian Games Incheon 2014 lalu, usianya semakin bertambah dan kondisi saat ini tidak seperti empat tahun lalu," tutur pelatih wushu Indonesia, Zhang Yue Ning, dinukil dari Antara.
"Terlebih ada cedera fisik karena otot sobek yang pasti banyak mempengaruhi atlet, karena kan kondisi mereka tidak sefit seperti yang lalu," kata Zhang.
2. Siap Tepat Waktu
Namun secara keseluruhan, pelatih asal China itu mengatakan seluruh atlet wushu mengalami persiapan yang meningkat. Ia pun tetap yakin semua atlet akan siap berlaga tepat waktu pada saat Asian Games 2018 mendatang.
"Karena pelatih fisik dan teknik berikan program bertahap, lalu ada tim massage yang membantu proses pemulihan supaya saat bertanding nanti Asian Games 2018 sudah benar-benar puncak penampilannya dan bisa tampil maksimal," ucap Zhang menambahkan.
3. Fokus Gerakan Jurus
Dalam pemusatan latihan wushu, para atlet tengah fokus untuk memperbaiki gerakan-gerakan vital yang penting dalam penilaian.
"Dari segi gerakan jurus, itu saat ini kami fokus memperkuat dan memperbaiki gerakan nantu," imbuh Zhang.
Gerakan tersebut butuh "dipertajam" karena merupakan gerakan sulit berputar di udara yang harus berakhir dengan mendarat split atau kuda-kuda yang sempurna dan tidak boleh gagal.
"Untuk jurus, meningkatkan levelnya, jurus nantu itu paling menentukan, kalau gagal sedikit, ada pengurangan nilai yang cukup besar, terutama bagi atlet-atlet yang baru, muda dan junior secara keseluruhan," kata dia.