Duka Mendalam yang Dirasakan Edgar Sebelum Raih Medali Emas SEA Games 2019
INDOSPORT.COM – Terdapat duka mendalam yang dirasakan oleh atlet wushu Indonesia, Edgar Xavier Marvelo usai diterpa kabar pilu, lantaran sang ayah meninggal dunia sebelum ia mempersembahkan dua medali emas di SEA Games 2019.
Keberhasilan Edgar dalam meraih medali emas SEA Games 2019 tersebut diiringi dengan kabar duka. Ayah juara dunia wushu tersebut menghembuskan nafas terakhir pada malam sebelum ia bertanding.
Atlet Wushu andalan Indonesia tersebut pun tak kuasa menahan tangis dan perasaan sedihnya saat diwawancarai secara langsung oleh tim INDOSPORT mengenai bagaimana cara mengatasi rasa emosionalnya usai mendapatkan kabar duka sepeninggal sang ayah.
“Kemarin di waktu di kejuaraan dunia papah juga sempat sakit dan juga sempat ngelewati masa kritis. Di situ papah pesan, apapun yang terjadi sama papah, aku gak boleh berenti wushu harus terus melanjutkannya dan mengikuti pertandingan yang ada,” ujar Edgar Xavier Marvelo.
“Saya hari ini cuman menjalankan apa yang papa pesan, dan aku sudah janji lakuin ini untuk papa. Tadi juga udah kabarin keluarga, saya belum bisa pulang ke Indonesia karena ada badai di sini,” tambah Edgar sambil terisak.
Tak hanya itu, Edgar juga mengatakan bahwa dirinya merasa bangga dan senang dengan penampilannya serta mendedikasikan kemenangannya untuk Indonesia dan mendiang ayahnya.
Sekadar informasi, Edgar sukses menyumbang dua medali SEA Games 2019 di nomor daoshu/gunshu combined putra pada Selasa (03/12/19), dengan menyingkirkan Jowen Lim dari Singapura yang meraih perak dan Tran Xuan Huep dari Vietnam dengan medali perunggu.
Satu medali emas lainnya yang mampu dipetik oleh Edgar yakni di nomor Wushu Men's Duilian bersama wakil wushu Indonesia lainnya yakni Harris Horatius dan Seraf Naro Siregar.
Sebelumnya, Edgar sempat gagal meraih medali emas pada Senin (02/12/19) kemarin, di nomor changquan putra karena diduga dicurangi wasit. Ia hanya meraih nilai 9,58. Hal ini membuat official Indonesia dan para penonton ikut bersuara atas ketidak puasan terhadap wasit.